Rolasnews.com – Pemerintah Jepang merilis panduan yang lebih ketat bagi otoritas lokal yang menjadi tuan rumah kamp latihan atlet asing di Olimpiade Tokyo 2020. Hal ini dilakukan demi memperkuat upaya menekan penyebaran COVID-19 di perhelatan olahraga multi event terbesar sejagad tersebut.
The Yomiuri Shimbun melaporkan, panduan baru ini menetapkan apabila seorang anggota delegasi asing yang akan berlaga di Olimpiade atau Paralimpiade Tokyo didapati terinfeksi virus corona saat mereka berada di Jepang, maka semua anggota lain yang tinggal bersama – termasuk atlet dan pelatih – wajib dikarantina. Mereka juga diharuskan menghentikan aktivitas latihan mereka.
Revisi panduan ini akan diumumkan ke pemerintah daerah yang menjadi tuan rumah bagi delegasi asing.
Menurut draft yang beredar, bahkan jika ada satu saja atlet yang terinfeksi, semua anggota delegasi akan dikarantina di fasilitas yang sudah disediakan, seperti kamar hotel. Mereka tidak akan diijinkan melanjutkan aktivitas sampai betul-betul dipastikan bahwa mereka tidak melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, hasil tes COVID-19 mereka harus negatif.
Untuk mencegah penyebaran virus corona ke komunitas lokal tempat atlet berlatih, panduan tersebut akan meminta perwakilan delegasi asing memantau perilaku dan kesehatan anggota mereka, terhitung sejak 14 hari sebelum mereka tiba di Jepang.
Tak hanya itu, anggota delegasi asing juga diminta untuk tidak berbicara selama mereka makan berkelompok. Sedangkan otoritas setempat sangat disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan mereka.
Jika seorang anggota delegasi asing dinyatakan positif selama pemeriksaan karantina di bandara, anggota lainnya yang diduga melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi akan langsung diidentifikasi di bandara. Identifikasi ini berdasarkan tempat duduk di pesawat dan dengan siapa saja ia melakukan kontak sebelum memasuki Jepang. Setelah itu, mereka musti menuju ke perkampungan atlet dengan bis terpisah yang sudah disediakan.
Selama perjalanan ke tempat tujuan, mereka dilarang berhenti karena membuka kemungkinan bersentuhan dengan warga lokal.
Di dalam bis, semua diwajibkan mengenakan masker. Tirai atau penyekat juga akan ditempatkan di dalam bis. Pengemudi dan pejabat pemerintah lokal yang menemani anggota delegasi asing, tidak diperbolehkan memakai toilet yang sama dengan mereka.
Baca Juga :
Penyelenggara Larang Penjualan dan Konsumsi Alkohol di Olimpiade Tokyo 2020
Panduan dalam menerima delegasi asing di perhelatan Olimpiade Tokyo ini, dilansir Associated Press, sebenarnya sudah dipaparkan ke pihak otoritas lokal yang menjadi tuan rumah pada November tahun lalu.
Namun diputuskan perlu membuat panduan yang lebih ketat guna menghindari penyebaran COVID-19 setelah seorang anggota delegasi Olimpiade Uganda yang tiba di Jepang awal Juni ini, dinyatakan positif setibanya di bandara. Infeksi kemudian menyebar karena mengijinkannya pergi tanpa memastikan siapa saja yang telah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Hingga Selasa kemarin, 530 pemerintah daerah telah terdaftar sebagai host kamp latihan atlet asing di olimpiade dari 184 negara. Meski demikian, menyusul cepatnya penyebaran varian virus baru, kian banyak otoritas lokal yang memutuskan untuk menarik diri sebagai tuan rumah bagi delegasi asing. (TON)