Rolasnews.com – Bagi penikmati film-film Box Office, film yang berjudul “Fast and Furious” bukanlah “orang baru”. Sebab, film produksi Universal Pictures tersebut kali pertama dibuat dua dekade silam!
Sejak kali pertama merilis film berjudul “The Fast and The Furious” pada 22 Juni 2001, baru 25 Juni lalu seri kesembilan film tersebut kembali diluncurkan. “F9” adalah judul dari film yang dibintangi Vin Diesel itu.
Dirilis saat situasi pandemi COVID-19 masih merajalela di seluruh penjuru dunia saat ini, film karya sutradara Justin Lin itu masih mampu menunjukkan taringnya. Terutama dari bioskop-bioskop di AS dan Inggris selama akhir pekan peringatan Hari Kemerdekaan AS.
Laporan The Hollywood Reporter menyebut, film ini mampu mengeruk keuntungan yang mencapai US$ 70 juta, atau senilai dengan Rp 1 triliun, hanya dalam dua hari pertama diputar di bioskop. Rekor pendapatan film selama masa pandemi.
Padahal sebelum film tersebut resmi diluncurkan peneliti dari Comscore.Inc memprediksi hanya US$ 67 juta (Rp 966,4 miliar) uang yang dihasilkan dari penjualan tiket bioskop. Ini jadi bak oase baru bagi industri film setelah 15 bulan diguncang pandemi.
Profit sebesar itu sudah mampu melebihi keuntungan yang didapatkan dari film Box Office sebelumnya, “A Quiet Place Part II”. Film yang diputar premiere pada 8 Maret 2020 tapi baru dirilis di semua bioskop 28 Mei 2021 lalu itu menghasilkan keuntungan senilai US$ 57,1 juta.
Nominal yang senilai dengan Rp 823,9 miliar itu didapatkan Paramount Pictures dalam sepekan pertama film tersebut diputar di bioskop-bioskop. Itu termasuk di Indonesia. Karena itulah, F9 digadang-gadang bisa tembus US$ 100 juta (Rp 1,44 triliun) setelah sepekan diputar.
Selain itu, “F9” juga diharapkan menjadi opening film domestik terbesar di AS sejak film “Star Wars: The Rise of Skywalker” yang diluncurkan pada Desember 2019 lalu itu.
“F9 harus jadi katalisator, tidak hanya bagi dunia perfilman, tetapi juga untuk industri teater keseluruhan,” ungkap analis Bloomberg Intelligence, Geetha Ranganathan dan Kevin Near.
Banyak hal yang memengaruhi besarnya animo penikmat film untuk kembali ke bioskop lagi dan menonton film “F9”. Selain mereka juga pecinta film ini yang sudah lama menanti, keputusan Universal Pictures menunda peluncuran “F9” hingga bulan Juni juga jadi faktornya.
Film tak langsung diputar di semua bioskop-bioskop di AS dan Inggris setelah premiere tahun lalu. Sebab, baik di AS ataupun Inggris pada bulan ini sama-sama sedang meningkat titik sempurna vaksinasinya.
Baca Juga :
Film Fast and Furious 9 Mulai Tayang 16 Juni di Bioskop Indonesia
Situasi ini yang kemudian mampu menumbuhkan kembali kepercayaan konsumen untuk kembali ke bioskop.
“Sehingga pelanggan antusias untuk menontonnya”’ klaim salah seorang analis media senior di Comscore, Paul Dergarabedian.
Lebih lanjut, di AS, sepanjang pandemi beberapa bulan terakhir sudah 80 persen bioskop yang sudah dibuka kembali. Meski, ketika datang ke sana tetap diberlakukan aturan prokes yang harus memakai masker dan physical distancing yang terus dilonggarkan.
Tidak hanya menguntungkan bagi Universal Pictures, bersama dengan sepuluh besar film Box Office lainnya yang diproduksi akhir pekan ini, “F9” juga menguntungkan bagi Box Office.
Jika ditotal secara keseluruhan, Box Office diprediksi bisa mengeruk keuntungan dari penjualan tiket bioskop mencapai angka US$ 44,1 juta. Atau kisaran Rp 636,1 miliar. Termasuk film Box Office lain yang telah menanti dan akan dirilis awal bulan depan, Black Widow. (YMP)