Rolasnews.com – Tingkat hunian yang terus merosot di tahun kedua pandemi COVID-19 sangat memukul indistru pariwisata. Bahkan imbasnya sampai membuat ratusan hotel dan vila di Bali dijual online.
Daftar hotel, vila serta properti lain seperti tanah di lokasi-lokasi strategis yang ditawarkan bisa dengan mudah ditemui di situs jual beli real estate. Salah satunya di lamudi.co.id.
Pencarian untuk aneka properti yang dilego menampilkan lebih dari 600 hasil. Termasuk aset-aset yang berlokasi di kawasan wisata paling populer di Pulau Dewata di seputaran Nusa Dua, Sanur dan Kuta
Misalnya Kuta Paradiso Hotel di Jl. Kartika Plaza yang ditawarkan Rp 875 miliar. Kemudian Swiss-Belhotel Rainforest di Jl. Sunset Road (Rp 250 miliar), Hotel Kuta (Rp 148 miliar), Tijili Benoa di Nusa Dua (Rp 1,8 miliar), dll.
Tak hanya hotel, vila dan ruko pun iklannya bertebaran di marketplace dan platform jual beli lainnya. Bahkan ada pulau seluas 3,5 hektar yang ditawarkan.
Banyaknya properti pariwisata yang dijual ini menggambarkan betapa pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung 1,5 tahun ini berdampak dahsyat pada ekonomi lokal yang sangat bergantung pada sektor industri tersebut.
Pembatasan perjalanan untuk memutus persebaran virus corona serta anjloknya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya Bali, membuat hotel-hotel terpaksa mengurangi atau bahkan berhenti beroperasi sama sekali sejak pandemi merebak tahun lalu.
“Tingkat okupansi hotel-hotel di Bali hanya 10 persen dalam 14 bulan, ini mengakibatkan dampak ekonomi yang signifikan,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo R.M. Manuhutu dalam keterangan resmi, Jumat, 21 Mei 2021.
Vaksinasi Massal di Bali, Agar Sektor Pariwisata Segera Bangkit
Ekonomi Bali yang banyak bertumpu pada sektor industri pariwisata, menyusut hingga 9.31 persen di tahun 2020. Hal ini menjadikannya salah satu daerah yang paling terpukul di Indonesia akibat pandemi COVID-19. (TON)