Rolasnews.com – Pemerintah Amerika Serikat akan memperketat, bahkan tidak menutup kemungkinan menghentikan sementara, perjalanan, khususnya dari India, di tengah lonjakan kasus COVID-19 di negara Asia Selatan tersebut. Demikian pernyataan resmi Gedung Putih yang dirilis Jumat (30/4).
Ditambahkan, kebijakan itu efektif berlaku mulai Selasa pekan depan.
“Anjuran dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pemerintah akan memperketat perjalanan dari India, segera,” kata Jen Psaki, Sekretaris Pers Gedung Putih, kepada media.
“Kebijakan tersebut diberlakukan mengingat kasus COVID-19 yang luar biasa tinggi serta berbagai varian (virus) yang beredar di India. Kebijakan ini akan berlaku Selasa, 4 Mei mendatang,” imbuh Psaki.
Pengumuman tersebut dirilis pada hari yang sama India melaporkan jumlah kasus terbesar dalam satu hari, yakni lebih dari 386.000 kasus pada hari Kamis lalu.
Data dari Johns Hopkins University, hari Kamis jumlah korban meninggal dunia di India tercatat hampir menyentuh angka 3.500 kematian.
India Terus Catatkan Rekor Harian Kasus COVID-19
Semenjak merebaknya pandemi, India telah mengkonfirmasi 18,76 juta kasus (tertinggi kedua di dunia setelah AS) dan 208.300 kematian.
Dengan bertambahnya ratusan ribu kasus yang dilaporkan pada hari Kamis, India menjadi negara keempat yang jumlah kematiannya akibat COVID-19 mencapai lebih dari 200.000 setelah AS (575.000 pada hari Jumat), Brasil (401.000) dan Meksiko (216.000). (TON)
