Rolasnews.com – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan ditengah keterbatasan lahan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, menghimbau agar masyarakat mulai menerapkan ketahanan pangan keluarga. Caranya melalui urban farming dengan melakukan penanaman di pekarangan rumah masing-masing.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Ade Herawanto, mengatakan lahan yang tersisa di Kota Malang cepat atau lambat oleh pemiliknya akan dijual ke investor untuk dibangun perumahan atau yang lainnya. Karena teori perkembangan kota pasti dari agraris, industri, pemukiman, kemudian, perdagangan.
“Jadi saat ini kita tidak terlalu fokus mempertahankan lahan, karena memang Kota Malang kota yang terus berkembang. Tapi minimal dalam waktu sempit kita bisa memanfaatkan sisa lahan yang ada,” ucapnya dala gelaran Pekan Ketahanan Pangan di salah satu hotel di Kota Malang, Senin (22/3).
Saat ini menurut Ade yang dibutuhkan adalah berfikir global tapi action lokal melalui program urban farming ketahanan pangan keluarga. Asumsinya, misalkan dalam satu keluarga menanam di pekarangan rumah, maka bisa banyak produk yang bisa di kumpulkan. Kemudian ada fungsi yang menjadi marketing atau penanganan pasca panen untuk kemudian dipasarkan yang difasilitasi oleh Pemkot Malang.
“Jadi bukan hanya dalam arti sempit ketahanan pangan untuk keluarga, menanam sendiri dan dimakan sendiri, bukan. Tapi bisa juga untuk dipasarkan sehingga ada pemasukan bagi masyarakat, minimal sampai dengan berakhirnya masa pandemi,” tuturnya.
Perkuat Ketahanan Pangan dan Berdayakan Masyarakat, Pemkot Surabaya Fasilitasi Program Urban Farming
Lebih lanjut, Wali Kota Malang, Sutiaji, yang membuka acara tersebut menginginkan agar program urban farming yang digalakkan pihak Dispangtan Kota Malang bisa menjadi salah satu bentuk pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.
“Semua hal harus dikerjakan secara kolaborasi Pentahelix. Karena inflasi adalah tugas bersama dan menjadi tugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,” tandasnya
Sementara itu, kegiatan pekan ketahanan pangan yang digelar pada 22-27 Maret 2021 tersebut diisi oleh bermacam kegiatan mulai dari diskusi dan berbagai pelatihan urban farming. (ANC)