Rolasnews.com – Akibat pandemi COVID-19, perayaan Natal di Bethlehem, salah satu situs yang menjadi tujuan utama wisata religi umat Kristiani dari seluruh dunia, untuk sementara ditiadakan. Namun besar harapan pandemi segera berlalu sehingga tahun depan perayaan kelahiran Yesus Kristus tersebut di Bethlehem dapat kembali dilakukan seperti sedia kala.
Walikota Bethlehem, Anton Salman, memang tidak membatalkan seluruh kegiatan perayaan Natal di kotanya. Tapi khusus bagi wisatawan mancanegara, amat dibatasi kegiatan dan skalanya.
Misa Malam Natal yang dianggap sebagai momen paling penting di Church of Nativity, juga ditutup untuk umum. Hal ini membuat hanya sedikit orang yang bisa melihat langsung pohon natal besar dengan bintang merah berkilau di Manger Square.
Pandemi COVID-19 membuat terpuruk ekonomi Bethlehem yang banyak bergantung pada pariwisata. Banyak hotel, restoran dan toko suvenir yang terpaksa tutup dan tidak beroperasi.
Selain itu, kota kecil di wilayah pendudukan Tepi Barat ini juga memberlakukan jam malam mulai pukul 6 sore hingga 6 pagi. Bahkan di hari Jumat dan Sabtu, warga diharuskan tinggal di rumah sepanjang hari sehingga tak ada acara temu keluarga atau perayaan lainnya dalam bentuk apa pun.
Padahal tahun lalu, Bethlehem mencatat rekor pariwisata dengan puluhan ribu turis berkunjung saat perayaan Natal.
“Tingkat hunian saat itu lebih dari 90 persen. Banyak orang ingin berinvestasi di sektor ini,” kata General Manajer Hotel Angel, Mariana al-Arja dikutip dari UPI.
“Para pengusaha mulai membangun hotel-hotel baru. Kami juga membangun 22 kamar baru yang mewah di sini. Sekarang, semuanya mati. Sangat menyedihkan melihatnya,” lanjutnya.
Kartu Natal Pertama yang Dicetak Komersial Dijual 25 Ribu Dolar
Dampak berkepanjangan dari pandemi, al-Arja terpaksa merumahkan karyawannya dan menutup hotel.
“Di tempat ini Yesus lahir. Saya yakin para turis akan kembali ke Bethlehem. Tetapi tentu perlu waktu. Kami menunggu semuanya bisa kembali seperti sedia kala,” ia berharap.
Keinginan yang sama diungkapkan Michele Burke Bowe, Presiden Holy Family Hospital dari Yayasan Bethlehem.
“Harapan terbesar saya adalah pandemi segera berlalu. Para peziarah kembali datang ke Bethlehem untuk melihat kegembiraan dan keajaiban kelahiran Sang Juru Selamat. Juga untuk merasakan keramahan warga Bethlehem,” tegasnya. (TON)