Botol Kaca Lebih Berbahaya Bagi Lingkungan

Botol Kaca Lebih Berbahaya Bagi Lingkungan
(Botol kaca lebih berbahaya bagi lingkungan dibandingkan wadah atau kemasan lain. Foto : The Johns Hopkins)
Rolasnews.com – Dibandingkan botol plastik atau kemasan dari bahan plastik, botol kaca memiliki dampak yang lebih besar terhadap lingkungan.

Para peneliti di Universitas Southampton, Inggris melakukan sebuah studi untuk mengetahui manakah wadah minuman yang paling berdampak pada lingkungan, mulai dari yang paling berbahaya sampai paling aman.

Berdasarkan studi tersebut, mereka menemukan fakta bahwa botol kaca sebenarnya mempunyai kerugian yang lebih besar dibandingkan plastic. Ini karena botol kaca dibuat dari bahan langka dan membutuhkan lebih banyak energi fosil untuk memproduksinya.

Read More

“Ini mungkin mengejutkan. Akan tetapi botol kaca menempati peringkat terendah wadah yang paling aman berdasarkan analisa kami,” demikian ungkap Alice Brock dan Ian Williams dikutip dari The Conversation.

“Anda mungkin secara naluriah akan lebih memilih botol kaca dan menghindari membeli plastic. Tapi botol kaca membutuhkan lebih banyak sumber daya dan energi untuk memproduksinya.”

Menurut studi yang diterbitkan di Detritus, Brock dan Williams menginvestigasi wadah apakah yang paling berbahaya dan paling aman untuk tiga tipe minuman yaitu susu, jus buah dan minuman bersoda.

Untuk menentukan dampak dari masing-masing wadah, Brock dan Williams melakukan penilaian siklus hidup dan membandingkan wadah satu dengan yang lain berdasarkan beberapa indikator yang menentukan bahaya atau tidaknya terhadap lingkungan. Termasuk kontribusinya terhadap pemanasan global, terkurasnya sumber daya alam serta efeknya terhadap kesehatan manusia.

Sementara untuk setiap kategori minuman, Brock dan Williams sudah mengurutkan wadah-wadah tersebut mulai dari yang berbahaya sampai yang aman.

1.Minuman bersoda

Botol kaca menjadi wadah yang paling berbahaya dan kaleng aluminium yang 100 persen daur ulang menjadi yang paling aman. Di antara keduanya, urutan dari yang paling berbahaya sampai berdampak paling kecil yaitu botol kaca daur ulang, botol plastik polyethylene terephtalate  (PET), dan terakhir ada kaleng aluminium daur ulang.

2.Jus buah

Lagi-lagi, botol kaca menjadi yang paling berbahaya, sedangkan karton adalah bahan yang aman dan disarankan. Di  tengah-tengahnya adalah botol kaca daur ulang dan botol plastik  PET.

3.Susu

Sama seperti jus buah, botol kaca juga bahan yang memiliki dampak paling besar dan karton memberi dampak paling kecil. Di antaranya ada botol kaca daur ulang dan botol plastik high-density polythene (HDPE).

Setiap kategori minuman mempunyai pilihan wadah yang paling aman. Namun para peneliti mencatat bahkan meski memberikan dampak paling kecil, wadah tersebut masih tetap berbahaya. Sebagai contoh, kaleng aluminium yang tidak didaur ulang mempunyai dampak beracun bagi lingkungan laut meski menjadi salah satu wadah untuk minuman bersoda yang dikategorikan aman.

Sampah plastik bermuara ke laut
(Kemasan yang tidak dapat didaur banyak yang akhirnya bermuara ke laut. Foto : Greenpeace)

Walau Penangkapan Ikan Turun di Masa Pandemi, Spesies Langka Tetap dalam Bahaya Punah

“Semua kemasan minuman yang kami nilai menunjukkan dampak terhadap lingkungan, baik karton susu maupun Tetra Pak. Walaupun kemasan-kemasan tersebut memiliki dampak paling kecil dibandingkan botol plastik, masih mengandung elemen plastik,” kata Brock dilansir EcoWatch.

“Menurut bukti, masyarakat sebaiknya tidak lagi menggunakan atau mengonsumsi kemasan minuman sekali pakai guna mengurangi kerugian yang ditimbulkan bagi lingkungan. Lalu mulai menggunakan wadah yang bisa di daur ulang sebagai standar,” imbuhnya.

Terdapat perbedaan di antara wadah yang paling berbahaya dan yang paling aman. Botol kaca berkontribusi sekitar 95 persen untuk menyebabkan terjadinya krisis ikllim dibandingkan kaleng aluminium.

“Kami harap dari studi yang sudah kami lakukan dapat membantu untuk memberi informasi kepada publik mengenai kemampuan daur ulang beberapa tipe kemasan yang biasa kita gunakan sehari-hari. Dengan demikian dapat membawa perubahan pada perusahaan minuman agar mencari alternatif kemasan minuman yang lebih ramah lingkungan,” William berkata dalam sebuah konferensi pers. (NAY)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment