In Memoriam Gandi Soni Wicaksono

In Memoriam Gandi Soni Wicaksono
Rolasnews.com – Inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun. Telah berpulang ke Rahmatullah sahabat kita, Gandi Soni Wicaksono. Almarhum wafat hari Kamis (1/10) pagi di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya.
Ucapan duka cita dari alumni
(Ucapan duka cita dari Alumni SMPN 12 Surabaya. Foto : Ist)

Kepergian almarhum terhitung cepat. Beberapa hari lalu dibawa ke RSUA karena positif COVID-19. Namun kemarin kondisinya memburuk sehingga terpaksa di rawat di ICU. Almarhum sempat dikabarkan mendapatkan donor plasma darah golongan B dari penyintas COVID-19 dengan metode plasma convalescent.

Metode plasma convalescent merupakan terapi yang menggunakan bagian plasma darah penyintas COVID-19 yang telah sembuh. Plasma darah tersebut ditransfusikan ke tubuh pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

Read More

Namun Allah SWT berkehendak lain. Setelah mendapatkan donor plasma, kondisinya terus menurun.  Dan hari ini almarhum telah dipanggilNya.

Almarhum Gandi Soni Wicaksono bekerja sebagai Komisioner di KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Jatim. Selain itu, almarhum juga aktif sebagai pengasuh di Komunitas Mata Hati (KMH), sebuah komunitas penyandang disabilitas, tuna netra.

Mas Gandi di KPID Jatim
(Almarhum Gandi Soni Wicaksono merupakan komisioner di KPID Jatim. Foto : Facebook)

Di KMH, Mas Gandi, demikian kami menyapanya, mengajarkan kemandirian dan rasa percaya diri kepada anak-anak asuhnya. Meski menyandang tuna netra, Mas Gandi dengan caranya sendiri terus memberi semangat bahwa mereka tidak perlu hidup bergantung pada belas kasihan orang lain. Mereka masing-masing memiliki potensi yang bisa dieksplorasi, bisa dikembangkan. Tak beda dengan orang normal.

“Disabilitas itu bisa berpartisipasi, bukan sekedar cari donasi,” ujarnya suatu ketika.

Di Radio Mercury FM
(Menjadi narasumber di Radio Mercury FM Surabaya. Foto : Ist)

Mas Gandi beberapa kali membawa anak-anak KMH manggung di Kadinda Jatim, RRI Surabaya, Mercury FM, JTV dan TVRI Surabaya. Namun ia tak hanya memprioritaskan mereka yang tuna netra. Sejumlah siswa normal juga ia ajak bergabung. Ini untuk membuktikan bahwa mereka yang normal dan yang cacat pun bisa berkolaborasi dengan baik.

Manggung bersama KMH
(Manggung bersama KMH. Foto : Ist)

Kepedulian sosial Mas Gandi memang besar. Ia banyak terlibat langsung dalam aneka kegiatan yang diperuntukkan bagi sesama. Meski demikian, ia menolak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.

“Beritanya jangan tentang saya, Mas. Mending angkat KMH, Ngaji Braille atau yang lain. Saya lebih baik tetap di belakang saja,” jawabnya saat redaksi hendak membuat liputan khusus tentang dirinya.

Beberapa waktu lalu, rolasnews.com memang telah menjalin kerjasama dengan Mas Gandi untuk memperbanyak peliputan tentang komunitas-komunitas yang dinaunginya. Salah satunya adalah Ngaji Braille. Namun almarhum tetap menolak porsi pemberitaan yang menyangkut dirinya.

Komunitas Mata Hati, Wadah Penyandang Tuna Netra Kembangkan Potensi Diri

Gandi Soni Wicaksono merupakan alumni SMPN 12 Surabaya Angkatan 85 dan alumni SMAN 16 Surabaya Angkatan 88. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di FISIP Unair serta mendapatkan Sertifikasi Mediator Publik dari Universitas Gajah Mada (UGM).

Almarhum bersama istri
(Almarhum bersama istri. Foto : Ist)

Almarhum bersama istri yang dinikahinya 11 tahun silam, Dian Ika Riani, tinggal di Jalan Rungkut Asri XIII No. 16 (RL 3F No. 8) Surabaya. Namun mengingat protokol covid, almarhum tidak dapat disemayamkan di rumah duka.

Untuk pasien yang meninggal karena COVID-19, almarhum dimakamkan di TPU Keputih, Surabaya. (TON)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *