Facebook Blokir Konten Bunuh Diri Seorang Penderita Penyakit Kronis

Facebook Blokir Konten Bunuh Diri Seorang Penderita Penyakit Kronis
Rolasnews.com – Dalam beberapa hari terakhir, media-media di Perancis getol memberitakan seorang warga penderita penyakit kronis yang ingin mengakhiri hidupnya. Yang menjadi sorotan, si warga hendak menyiarkan saat-saat ia menyongsong ajal melalui akun Facebooknya. Kontan saja Facebook bereaksi cepat dan memblokir akun berisi postingan konten bunuh diri tersebut.

Facebook hari Sabtu kemarin (5/9), memblokir konten bunuh diri yang diunggah  Alain Cocq, 57, mantan tukang ledeng yang puluhan tahun menderita penyakit degeneratif dan merasa putus asa karena penyakitnya tak kunjung sembuh.

Dalam postingannya, Cocq mengungkapkan ia telah hidup dalam penderitaan yang amat sangat akibat penyakitnya selama 34 tahun. Setelah menjalani operasi tanpa hasil, ia akhirnya memilih mati ketimbang terus menerus didera kesakitan.

Read More

Cocq berencana menyiarkan langsung saat-saat terakhir hidupnya yang ia perkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan setelah ia memutuskan menghentikan sama sekali asupan semua makanan, minuman dan obat-obatan. Di postingan yang diunggah di akun Facebooknya hari Jumat lalu, ia juga mengatakan hanya akan berbaring di ranjang tanpa melakukan apa pun hingga maut menjemput.

Akan tetapi keinginan pria asal Dijon, timur laut Perancis, ini, langsung saja direspon Facebook dengan segera memblokir akunnya. Meski demikian pemblokiran itu hanya sementara, hingga hari Selasa lusa.

Dalam pernyataan resminya, Facebook menyatakan prihatin dengan kondisi Alain Cocq. Namun Facebook menolak adanya konten bunuh diri yang disiarkan secara langsung di layanan jejaring sosialnya.

“Meski kami menghormati keputusannya atas masalah yang kompleks dan sulit ini, berdasarkan pandangan para ahli, kami harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah Alain melakukan siaran langsung. Kami tidak mengijinkan penggambaran tentang upaya bunuh diri,” demikian pernyataan resmi Facebook yang dirilis hari Sabtu.

Alain Cocq
(Alain Cocq, penderita penyakit darah yang langka, berencana mengunggah masa-masa akhir hidupnya di akun Facebook miliknya. Namun Facebook menegaskan menolak adanya konten bunuh diri di jejaring sosialnya. Foto : Getty Images)

Facebook Depak 200-an Akun Penyebar Kebencian

Sebelumnya, dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada Presiden Perancis, Emmanuel Marcon, Cocq memohon agar diperkenankan mengakhiri hidupnya dengan “penuh martabat”.

Namun Marcon mengatakan, meski menghormati pilihan warganya tersebut, namun hukum di Perancis melarang ia mengabulkan permintaan Cocq sekali pun itu dibantu secara medis.

“Karena saya tidak berada di atas hukum, saya tidak dalam posisi mengabulkan permintaan Anda,” tulis Marcon dalam surat balasannya.

Di akhir surat bertuliskan tangan yang disertai tandatangannya itu, Marcon menambahkan kata-kata, “Support dan hormat saya pribadi sedalam-dalamnya.” (TON/*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. Ga bisa menyalahkan sih dengan apa yang di alami Alain Cocq….kita menganggap pasti apa yang dia lakukan salah, tapi kita mungkin tidak tau apa yang dia rasakan….

    Memang kalau secara Agama jelas salah, tapi siapa yang tau beliau punya agama atau tidak ya kan? Tindakan Facebook sudah benar….memblok tindakan seperti ini agar tidak memberikan pengaruh buruk bagi pengguna Facebook.

    Tapi seharusnya bukan konten seperti ini saja, konten seperti radikalisme agama dan LGBT sebenarnya harus di take down….kalau alasan nya untuk menghormati kebebasan berpendapat seharusnya Facebook juga menghormati hak penggunanya untuk di jauhkan dari pengaruh negatif platform mereka….