Rolasnews.com – Bagi-bagi nasi bungkus, kegiatan sosial yang secara rutn dilakukan Ika Rolaz 88, mendapat apresiasi warga masyarakat, khususnya mereka yang menggantungkan mata pencahariannya di jalanan. Sebungkus nasi lengkap dengan lauknya, sangat berharga untuk mengganjal perut sekaligus menghemat pengeluaran untuk membeli sarapan.
“Suwun, Mas,” ujar seorang pedagang pisang yang biasa mangkal di sekitaran Velodrome Sawojajar, Malang, saat menerima nasi bungkus yang dibagikan Jumat pagi (24/7).
Laki-laki asal Wajak, Kabupaten Malang, yang enggan menyebutkan namanya itu mengatakan ia memang belum sarapan. Bukan karena tak sempat, tapi masih menunggu dagangan pisangnya ada yang laku sehingga bisa disisihkan untuk pengganjal perut.
Maka, sebungkus nasi beserta lauk yang diterimanya cuma-cuma pagi itu dapat sedikit membantunya berhemat.
“Lumayan, Mas. Ga repot golek sarapan. Suwun,” timpal salah seorang temannya.
Sementara dua orang peminta-minta yang juga mendapatkan nasi bungkus tak berkomentar apa-apa. Mereka hanya menganggukan kepala sembari tersenyum tanda berterima kasih.
Bagi-bagi nasi bungkus sepanjang pagi itu diberikan ke para tukang ojek pangkalan di dekat Pasar Madyopuro, petugas kebersihan dan tukang sampah, polisi cepek di perempatan, sopir angkot, pedagang kecil di pinggir jalan, dlsb. Mereka memberikan respon positif untuk kegiatan sosial yang dilakukan Ikatan Alumni SMPN 12 Surabaya Angkatan 88 ini.
Yuk, Berpartisipasi dalam Pembangunan Masjid Al Ikhlas SMPN 12 Surabaya
Aksi bagi-bagi nasi bungkus berlanjut menjelang Sholat Jumat. Puluhan nasi bungkus diserahkan ke Masjid Al Falah, Masjid Saladin dan Masjid Imam Bonjol ke wilayah Kelurahan Bunulrejo dan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Menurut Shoelistyono Rahmansyah, koordinator kegiatan sosial Ika Rolaz 88 di Malang, pemberian nasi bungkus, yang diberikan langsung ke orang-orang yang bekerja di jalanan atau pun yang diserahkan ke masjid-masjid, merupakan bentuk kepedulian para alumni.
Akan tetapi kegiatan sosial bagi-bagi nasi bungkus semacam ini akan sulit untuk terus bertahan tanpa uluran tangan mereka, khususnya para alumni yang diberi kelimpahan rejeki.
“Tentunya sangat diharapkan kontribusi dari para donatur, baik yang tergabung dalam ikatan alumni maupun masyarakat umum. Dengan demikian kegiatan sosial dapat terus berlanjut. Tak hanya sebatas bagi-bagi nasi bungkus, tapi juga bisa merambah ke kegiatan-kegiatan sosial lainnya,” pungkas Sulis, panggilan akrabnya. (TON)
Lanjutkan dan teteap istiqomah 👍