Penerimaan Mahasiswa Baru di Malang Disarankan Daring atau Portofolio

Penerimaan Mahasiswa Baru di Malang Disarankan Daring atau Portofolio
(Rapat Koordinasi Walikota Sutiaji dengan Perguruan Tinggi di Malang mengenai teknis penerimaan mahasiswa baru di masa pandemi. Foto : Ist)
Rolasnews.com – Saran untuk memanfaatkan media daring atau portofolio untuk penerimaan mahasiswa baru disampaikan oleh Walikota Malang, Sutiaji, dalam Rakor bersama rektor dan akademisi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan  Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Kota Malang di ruang sidang Balaikota Malang, Kamis (11/6).

“Rekomendasi pada sore ini menyarankan daring atau dengan portofolio karena kita sedang darurat,” ujar Walikota Sutiaji.

“Kota Malang masih belum aman. Saat ini data jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Malang ada 277 orang dan yang meninggal 21 orang. Orang Dalam Pantauan (ODP) ada 933 orang. Sedangkan Orang Dalam Resiko (ODR) ada 2.330 orang dan Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 498 orang untuk data per 10 Juni 2020,” lanjutnya.

Read More

Gambaran ini diberikan oleh Walikota Malang Sutiaji dalam rakor agar menjadi perhatian dalam proses penerimaan mahasiswa baru tahun 2020. Kondisi new normal ini memang tidak ideal seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19.

Kegiatan seleksi penerimaan mahasiswa baru merupakan hal yang penting untuk mendapatkan calon mahasiswa baru yang berkualitas dan memiliki kompetensi dasar yang baik sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Perwakilan dari APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia), Prof. Dyah Sawitri menyampaikan bahwa PTS mempunyai konsep yang sama dan komitmen tidak merugikan masyarakat Kota Malang.

“Untuk rekruitmen mahasiswa baru ada tata cara sendiri di masing-masing kampus. Salah satunya adalah online,” kata Prof Dyah yang juga menjabat Rektor Universitas Gajayana Malang.

Tak Puas Pelaksanaan PPDB Jalur Zonasi, Calon Wali Murid Datangi DPRD Kota Malang

Ketua Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan Daerah Kota Malang, Prof. M. Bisri menyampaikan urun rembug pemikirannya bahwa dalam penerimaan mahasiswa baru dalam kondisi pandemi ini sifatnya darurat.

“Memang penerimaan mahasiswa baru itu kalau SMM PTN (Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri) di kelola Pusat (Jakarta, red). SBM PTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) sifatnya juga dikelola Pusat. Oleh karena itu menghimbau saja dari sini. Atas dasar dari rapat ini, dihimbau pelaksanaannya tidak mendatangkan calon mahasiswa,” tutur Prof Bisri.

“SBM PTN memang dari kantor pusat, tetapi mestinya bisa. Karena kita ini akan menerima baru. Bahkan kalau UB (Universitas Brawijaya) dan UM (Universitas Negeri Malang) itu memilih karena yang mendaftar sudah puluhan ribu,” tutup Prof Bisri. (SN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *