Jaga Konsumsi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dari COVID-19, Pemerintah Gelontorkan Rp 205,20 Triliun

Jaga Konsumsi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Terdampak COVID-19, Pemerintah Gelontorkan Rp 205,20 Triliun
(Masyarakat miskin adalah yang paling terdampak pandemi COVID-19. Foto : ANTARA)
Rolasnews.com – Pemerintah menggelontorkan total anggaran Rp 205,20 triliun untuk meredam dampak COVID-19 dari sisi demand (konsumsi/pengeluaran). Angka tersebut terdiri dari perlindungan sosial Rp 203,90 triliun dan insentif perumahan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) Rp 1,3 triliun.

Gelontoran dana ini dimaksudkan untuk untuk menjaga daya beli masyarakat paling rentan yang menurun akibat pembatasan sosial serta untuk mencukupi kebutuhan dasarnya.

“Demand itu maksudnya sisi pengeluaran di masyarakat. Demand side itu lebih dari 50% dari PDB kita adalah konsumsi dan distribusi. Rumah Tangga kita berat ke pendapatan rendah, maka kita fokus dalam bentuk perlindungan sosial dulu. Yang kita tolong masyarakat yang rentan terhadap dampak COVID-19 supaya paling tidak kebutuhan dasarnya terpenuhi,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (Kepala BKF) Febrio Kacaribu beberapa waktu lalu di konferensi pers virtual Tanya BKF mengenai Program Pemulihan Ekonomi Nasional dan Isu Fiskal Lainnya di Jakarta.

Read More

Oleh karena itu, Febrio menambahkan, pemerintah mengedepankan perlindungan sosial Rp 203,9 triliun lalu insentif perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Menjaga Konsumsi, Investasi Serta Ekspor-Impor

Lebih jauh, bentuk perlindungan sosial yang dianggarkan pemerintah adalah Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 37,4 triliun, Kartu Sembako Rp 43,6 triliun, diskon listrik untuk 450 VA dan 900 VA Rp 6,9 triliun, bantuan sosial (bansos) Non Jabodetabek Rp 32,4 triliun, bansos Jabodetabek Rp 6,8 triliun, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Rp 31,8 triliun dan Kartu Prakerja Rp 20 triliun.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *