Rolasnews.com – Jelang memasuki periode kedua masa transisi di Kota Malang, jajaran Pemkot Malang bersama TNI/Polri kembali menggelar Operasi Gabungan (Opsgab), Sabtu malam (6/6). Tim Opsgab Kota Malang kali ini menyasar salah satu kafe di Jalan Bondowoso.
Seperti sebelumnya, Tim Opsgab Kota Malang diikuti Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Kapolresta Malang Kota, Leonardus Simarmata, Dandim 0833 Kota Malang, Tommy Anderson dan Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto. Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan rapid test pada pihak manajemen dan pengunjung kafe.
Berdasarkan data yang ada, dari 116 orang yang di rapid dinyatakan 12 orang reaktif. Untuk itu, mereka diwajibkan melakukan karantina mandiri dibawah pengawasan kecamatan dan puskesmas setempat.
“2 hari kemudian juga direncanakan akan segera di swab untuk mengetahui apakah mereka terpapar virus (COVID-19) atau tidak,” ujar Wawali Sofyan Edi.
Bung Edi, sapaan akrab Wawali, menjelaskan bahwa 12 orang yang reaktif tersebut menunjukkan kita harus tetap waspada dan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.
“Reaktif memang tidak menunjukkan bahwa seseorang terpapar virus covid atau tidak. Namun, di dalam tubuhnya sudah jelas ada virus dan hal itu harus kita waspadai,” tambahnya.
Besok, lanjutnya, adalah hari pertama memasuki masa transisi periode kedua. Pemkot bersama Kapolresta dan Dandim berharap agar masyarakat dapat semakin memperketat penggunaan masker dan menjaga jarak. Demikian pula dengan pengusaha. Mereka diharapkan dapat semakin mempersiapkan berbagai persyaratan sesuai Perwali bagi tempat usahanya sebelum kembali buka.
Operasi Gabungan di Sudimoro Dapati 6 Orang Reaktif Saat Rapid Test
Sementara itu, berdasarkan data yang ada kafe yang berlokasi di jalan Bondowoso tersebut juga dikenai sanksi untuk tutup selama 14 hari kedepan.
“Hal itu kami lakukan karena dari hasil rapid tadi ditemukan 1 orang manajemen dan 2 orang jukir yang reaktif. Sehingga ke depan perlu kami observasi lebih lanjut,” tandas Wawali.
Senada dengan Wawali, Dandim 0833 Kota Malang, Tommy Anderson dalam arahannya terus menghimbau pada masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tidak dalam keadaan mendesak; karena virus masih terus ada dan dapat menginfeksi siapa saja.
“Kami sudah berkali-kali menghimbau masyarakat agar kegiatan berkumpul tetap memperhatikan physical distancing. Kami terus mengingatkan agar masyarakat makin paham,” tegasnya. (ANC)