Rolasnews.com – Kementerian Kesehatan India hari Sabtu, (16/5) mengkonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya mengalami lonjakan menjadi 85.940 kasus dengan 2.752 korban jiwa. Angka ini telah melampaui China dengan 82.941 kasus dan 4.633 korban meninggal sejak virus pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu di pusat Kota Wuhan, di Provinsi Hubei.
Kasus positif COVID-19 terbanyak di India adalah di Negara Bagian Maharashtra (29.100), Tamil Nadu (10.108), Gujarat (9.931) dan New Delhi (8.895).
Dalam 24 jam terakhir, otoritas berwenang di negara Asia Selatan itu menyatakan ada tambahan 3.970 kasus dan 103 kematian.
Dilansir dari Associated Press, akhir pekan ini Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dijadwalkan akan mengumumkan apakah memperpanjang kebijakan lockdown yang sudah berlangsung selama 54 hari atau tidak.
Baca Juga : India Longgarkan Kebijakan Lockdown untuk Gerakkan Ekonomi
Sebelumnya, awal Mei ini Pemerintah India secara bertahap melonggarkan pembatasan aktivitas penduduknya demi menggerakkan ekonomi yang sempat mandek. Pelonggaran pembatasan tersebut di antaranya adalah dengan mengijinkan toko-toko kelontong yang melayani warga lokal beroperasi kembali. Begitu pula dengan di sektor manufaktur dan pertanian.
Selain itu, layanan kereta api di seantero negeri, meski dalam skala terbatas, telah dibuka kembali. Hal ini demi membantu pekerja migran, pelajar dan wisatawan yang terlantar untuk melanjutkan perjalanan mereka ke tempat tujuan masing-masing.
