Rolasnews.com – Pemerintah China hari Rabu, (8/4), akhirnya mengakhiri kebijakan lockdown selama hampir 80 hari di tempat yang menjadi muasal pandemi Covid-19, Wuhan. Pencabutan lockdown kemudian diiringi dengan kembali beroperasinya aktivitas transportasi di kota berpenduduk 11 juta jiwa tersebut.
Dengan diakhirinya kebijakan tersebut, aktivitas transportasi mulai berangsur normal. Mobil, kereta api dan segala moda transportasi lainnya diizinkan untuk meninggalkan Wuhan setelah 76 hari dilarang total beroperasi.
Tepat tengah malam, sesaat setelah kebijakan yang membatasi pergerakan penduduk itu dicabut, tak kurang dari 450 orang berbondong-bondong menaiki kereta api menuju Guangzhou, ibukota Provinsi Guangdong.
Kantor berita Xinhua milik Pemerintah Cina memperkirakan hingga penghujung hari ini akan ada sekitar 55 ribu warga yang menyusul meninggalkan Kota Wuhan yang menjadi Ibukota Provinsi Hubei di China Tengah.
Meski demikian, warga yang diperbolehkan meninggalkan kota hanya yang sudah memiliki “green code” di aplikasi kesehatan yang ada di smartphone masing-masing.
Dilaporkan pula, sejak Selasa kemarin sudah tidak ada lagi korban meninggal akibat COVID-19, pertama kali sejak merebaknya pandemi tersebut.
Baca Juga : Jumlah Kasus Corona di AS Melonjak, Salip China dan Italia
Sebagai informasi, kebijakan lockdown yang melarang siapa pun keluar masuk Kota Wuhan mulai diterapkan Pemerintah China sejak tanggal 23 Januari. Warga juga diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah dan tidak boleh keluar tanpa izin dari otoritas yang berwenang. Kebijakan itu diambil setelah wilayah yang menjadi episentrum awal wabah Virus Corona itu menunjukkan lonjakan kasus yang signifikan.
Selain China, beberapa negara juga menerapkan lockdown untuk membatasi penyebaran Virus Corona. Beberapa di antaranya adalah Italia, India, Spanyol, Perancis, Malaysia, serta negara-negara yang kasus positifnya meningkat drastis.
Indonesia sendiri lebih memilih menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) karena sembarangan menerapkan lockdown tanpa pertimbangan yang cermat malah akan berujung kekisruhan sosial dan ekonomi.