Rekomendasi Bingkisan Lebaran Gurih dan Lezat dari Olahan Bandeng

Rekomendasi Bingkisan Lebaran Gurih dan Lezat dari Olahan Bandeng
(Bu Masumah dan olahan bandengnya. Credit: Nurma MJ)

Rolasnews.com – Menjelang Idulfitri, banyak orang saling memberi atau mengirim bingkisan lebaran dalam bentuk hampers atau parcel kepada teman, tetangga, atau saudara. Bingkisan tersebut diberikan sebagai ungkapan rasa terima kasih atau untuk mempererat hubungan kekeluargaan.

Umumnya, bingkisan itu berisi kue kering, buah atau bahan makanan seperti, gula, minyak, beras, kopi, teh, mi instan, dan sebagainya.

Read More

Selain aneka jenis bingkisan tersebut, kita juga bisa memberikan alternatif bingkisan lainnya. Bingkisan itu berisi olahan bandeng, yaitu bandeng presto.

Masumah, salah satu pemilik usaha olahan bandeng presto di Kota Mojokerto mengatakan, saat Ramadhan jumlah pesanannya bertambah. Terutama saat malam-malam terakhir Ramadhan, sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“Biasanya pelanggan membeli untuk acara hajatan. Kadang ada juga yang beli untuk lauk sendiri, dimakan dirumah. Kadang ada juga yang beli untuk oleh-oleh atau bingkisan yang diberikan pada teman atau saudara,” tutur Masumah.

Hiasan pada berbagai produk usaha olahan bandeng presto
(Usaha olahan bandeng presto Bu Masumah dikemas menarik. Credit: Nurma MJ)

Baca Juga :

14 Ragam Kue Kering Untuk Hidangan Lebaran

Bandeng presto adalah makanan (lauk) yang terbuat dari ikan bandeng yang dimasak dengan panci presto. Saat dimasak di dalam panci presto, bandeng diberi campuran bumbu dan rempah-rempah agar rasanya menjadi lezat.

Waktu yang dibutuhkan untuk memasak dalam panci presto, kurang lebih sekitar 1,5 jam. Selama proses memasak dalam panci, duri-duri dalam ikan bandeng akan menjadi lunak. Hal itu yang membuat tekstur daging ikan bandeng menjadi empuk dan lembut.

Setelah dimasak dengan panci presto selama beberapa jam, bandeng yang sudah matang lalu ditiriskan. Proses selanjutnya yaitu menggoreng bandeng.

Sebelum digoreng, bandeng dibaluri dengan kocokan telur yang dicampur dengan tepung kanji (tapioka) juga garam. Setelah itu, bandeng digoreng hingga berwarna kuning keemasan.

Masumah mengatakan bahwa selama ini hanya melayani pemesanan saja. Perempuan tersebut membuat bandeng presto jika ada pembeli yang memesan. Jumlah minimal bandeng yang dipesan kurang lebih 15 ekor. Apabila pelanggan ingin membeli dalam jumlah lebih banyak, maka akan dibuatkan.

“Bandeng saya tidak ready stock di rumah. Kalau ada yang pesan, baru saya buatkan. Jadi, bandeng presto selalu fresh. Untuk jumlahnya tergantung pelanggan mau pesan berapa. Alhamdulillah, di bulan Ramadhan ini ada pelanggan yang pesan 350 ekor untuk acara hajatan,” ungkap wanita berusia 57 tahun ini.

Bu Masumah dengan bandeng prestonya
(Meski cukup laris, namun Bu Masumah hanya memproduksi bandeng presto berdasar pesanan. Credit: Nurma MJ)

Wanita yang biasa disapa Um ini menjelaskan, jika ingin memesan, pembeli harus memberi tahu kurang lebih satu minggu atau sepuluh hari sebelum acara berlangsung.

Masumah mengaku tidak bisa membuatkan bandeng presto jika pembeli memesan secara mendadak. Hal tersebut karena ikan bandeng mentah harus dibeli dan dipesan terlebih dahulu di pasar Mojokerto. Dan bandeng mentah yang dijual di pasar, biasanya dipasok atau didatangkan langsung dari Lamongan atau Sidoarjo.

Bandeng yang dipilihnya untuk diolah menjadi bandeng presto, selalu bandeng yang segar (fresh) dan tidak berbau tanah.

“Proses mengolahnya kan juga butuh waktu. Bandeng dibersihkan dulu, trus dipresto di panci bersama bumbu dan rempah-rempah. Ada proses menggoreng juga. Jadi, pesannya tidak bisa mendadak. Apalagi kalau jumlahnya banyak,” ujar wanita berhijab ini.

Bandeng presto yang dijual Masumah bisa tahan sekitar lima hari jika disimpan di lemari es (bukan freezer). Dan bisa tahan kurang lebih dari satu minggu jika disimpan di freezer. Jika hanya disimpan di suhu ruangan biasa, bandeng presto bisa bertahan sekitar satu hari.

“Saya tidak pakai pengawet. Saya menggunakan bumbu dan rempah alami. Jadi, jangan terlalu lama juga kalau disimpan di kulkas atau freezer. Trus kalau ingin makan, keluarkan dari kulkas dulu, hilangkan dulu hawa dinginnya, baru digoreng lagi,” jelasnya sambil tersenyum.

Jika ingin membawa ke luar kota, bandeng presto bisa tahan dalam perjalanan sekitar sehari semalam (24 jam). Setelah sampai di kota tujuan, bandeng dimasukkan ke dalam lemari es agar awet, kemudian digoreng terlebih dahulu agar hangat saat disantap bersama nasi.

“Waktu itu pernah ada pelanggan saya yang memesan untuk oleh-oleh. Dibawa ke Pekalongan, Jakarta, dan Bandung. Mereka bilang rasanya masih enak sampai di kota tujuan. Trus, mereka sering pesan lagi untuk dibawa oleh-oleh,” imbuhnya.

Baca Juga :

Ajarkan Budaya Jawa Lewat Wisata Kuliner, Mantan Rektor Ini Dirikan Rumah Makan Edukatif

Selama ini, packing atau kemasan bandeng prestonya hanya dari kardus biasa. Namun, Masumah juga melayani jika ada pembeli yang ingin kemasannya lebih bagus untuk bingkisan yang diberikan pada teman atau saudara. Tentu saja kemasannya bukan kardus biasa. Bandeng presto dikemas di box kraft (paper kraft) atau mika yang berbentuk nampan. Harganya pun lebih mahal dari pada bandeng presto yang dikemas biasa.Bandeng presto siap dikirim-1

Bandeng presto siap dikirim-2
(Pesanan bandeng presto yang siap dikirim ke pelanggan. Credit: Nurma MJ)

“Harga tempat kemasannya ‘kan agak mahal. Jadi, tergantung permintaan pembeli ingin dikemas pakai apa. Kalau pembeli minta wadah yang bagus, ya, saya carikan. Ada juga pembeli yang minta dihias pakai pita atau selada,” papar pemilik usaha bandeng presto yang berlokasi di Jalan Tropodo, Kota Mojokerto ini.

Harga bandeng presto yang dijual bervariasi tergantung permintaan pembeli. Hal tersebut juga tergantung berdasarkan besar atau kecilnya bandeng (bobot ikan bandeng) yang diinginkan pelanggan. Usaha olahan bandeng presto Masumah dibandrol harga mulai dari Rp8000/ekor utuh.

“Biasanya saya jual bandeng presto satu ekor utuh. Tapi, kadang ada yang pesan separuh atau potongan. Sekarang, saya jual bandeng harganya mulai dari Rp8000 per ekor utuh. Kalau pembeli ingin bandeng yang lebih besar, ada yang harganya Rp10.000, Rp12.000 atau lebih,” terangnya.

Tampilan bandeng presto Bu Masumah
(Tampilan bandeng presto Bu Masumah lengkap dengan lalapan + sambal yang menggugah selera. Credit: Nurma MJ)

Selain sebagai oleh-oleh dan bingkisan, bandeng presto juga bisa dijadikan sebagai hantaran pernikahan. Bandeng ditaruh di wadah seperti nampan mika atau kardus bermotif dengan tutup mika. Kemudian diberi hiasan daun selada, cabai merah berbentuk bunga, ukiran tomat, ukiran wortel atau ukiran lobak. Hiasan tersebut membuat tampilan bandeng presto menjadi lebih cantik dan menarik sehingga cocok dijadikan sebagai hantaran pernikahan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *