Rolasnews.com – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM) yang telah memberikan pelayanan terbaiknya bagi pasien COVID-19. Bahkan orang Nomer satu di Jawa Timur ini menilai RS UMM sebagai rumah sakit inklusif yang mampu memberikan harapan kepada masyarakat untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan yang baik.
Menurutnya saat ini tidak banyak rumah sakit yang menyiapkan layanan seksio bagi pasien terkonfirmasi positif. Tidak banyak pula yang menyiapkan tempat persalinan bagi ibu hamil yang terkonfirmasi COVID-19. Pun tidak banyak yang memberikan layanan hemodialisis bagi mereka.
“Namun, ketiga layanan tersebut bisa ditemui di RS Universitas Muhammadiyah Malang,” ungkapnya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi hari ke tiga di Dome UMM, Senin (2/8).
Meskipun diakui bukan perkara yang sederhana, namun Khofifah berharap agar rumah sakit lainnya juga bisa mengikuti jejak RS UMM, yakni menyediakan layanan-layanan persalinan bagi mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19.
“Inklusif berikutnya adalah masyarakat harus punya harapan untuk mendapatkan layanan kesehatan dan salah satu yang memberikan layanan itu adalah RSU UMM,” sebutnya.
Baca Juga :
Wawali: Target Vaksinasi di Kota Malang Cukup Tinggi
Lebih lanjut Khofifah menyebutkan bahwa Malang memiliki semangat yang luar biasa untuk mendapatkan vaksin. Karenanya proses akselerasi memang sudah menjadi kebutuhan dan UMM adalah pihak yang telah berkali-kali melaksanakannya.
“Saat berkoordinasi dengan Rektor UMM kemarin, kami juga berencana mengirim para nakes UMM ke berbagai sekolah untuk memberikan layanan,” lanjutnya.
Sementara itu, Fauzan menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Jatim yang berkenan untuk hadir serta meninjau pelaksanaan vaksinasi hari ketiga di UMM. Ia menyampaikan bahwa gelaran ini merupakan insiatif dari Gubernur Jatim yang bekerja sama dengan Pemkot Malang, Pemkab Malang, serta UMM.
“Vaksinasi ini merupakan upaya akselerasi dalam melakukan percepatan, khususnya kepada masyarakat Malang Raya. Namun tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat luar Malang yang berdomisili dan berkepentingan di Malang,” pungkasnya. (ANC)