Rolasnews.com – Sampai Sabtu malam WIB (31/7), tercatat sudah 400 keping medali direngkuh atlet-atlet pada Olimpiade 2020 Tokyo. Rinciannya, 154 keping medali emas, 154 keping medali perak, dan 92 keping medali perunggu.
Dari jumlah itu, Indonesia sudah mampu membawa pulang sekeping medali perak, dan 2 medali perunggu. Semuanya berasal dari cabor angkat besi atas nama Eko Yuli Irawan (perak), Windy Cantika Aisah, dan Rahmat Erwin Abdullah (perunggu).
Meskipun belum mencatatkan satu pun medali emas, kontingen Merah Putih masih mempunyai dua peluang medali emas dari cabor bulutangkis. Satu dari nomor tunggal putra melalui Anthony Sinisuka Ginting, dan satu medali lainnya dari nomor ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Bedanya Ginting masih harus menjalani babak semifinal menghadapi pebulutangkis putra dari Tiongkok, Chen Long, Minggu siang (1/8). Sementara itu, duet Greys/Apri ditunggu oleh ganda putri dari Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan, Senin siang (2/8).
Jika Ginting dan Greys/Apri berhasil merengkuh medali emas di Olimpiade 2020, maka mereka akan mendapatkan bonus berlimpah. Sekeping medali emas dihargai sekitar Rp 5 miliar. Sedangkan, perak berharga Rp 2 miliar. Lalu, perunggu Rp 1 miliar.
“Itu (bonus Olimpiade 2020) nanti akan kami sampaikan setelah semua atlet kembali ke Indonesia,” sebut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali, seperti dikutip di Tribunnews.
Yang menarik, besaran bonus yang akan didapatkan atlet-atlet Indonesia termasuk sudah lebih mahal dibandingkan negara-negara lainnya. Termasuk apabila dibandingkan dengan kedua yang masuk dalam tiga besar peraih medali terbanyak Olimpiade 2020.
Tuan rumah Jepang misalnya. Tercatat mereka sudah mengumpulkan 30 medali dengan perincian 17 medali emas, 5 perak, dan 8 perunggu. Jepang masih di bawah Tiongkok. Lalu pada posisi ketiga di bawah Jepang ada AS.
Negeri Paman Sam (julukan negara AS) pun sudah mengoleksi 46 medali, jumlahnya lebih banyak dari Jepang. Bedanya, AS hanya meraih 16 medali emas, terpaut sekeping medali emas dari Jepang. Secara keseluruhan, AS sudah mengumpulkan medali sebanyak 16 emas, 17 perak, dan 13 perunggu.
Laporan CNBC menyebutkan, Jepang hanya mau menggelontorkan bonus senilai USD 45 ribu (Rp 650,7 juta) kepada atletnya yang meraih medali emas. Lalu, USD 18 ribu (Rp 260,3 juta) untuk medali perak, dan USD 9 ribu (Rp 130,1 juta) untuk bonus peraih medali perunggu.
Baca Juga :
Angkat Besi Sumbang Medali Pertama untuk Indonesia
Iming-iming bonus yang didapat AS tahun ini bahkan disebut bisa lebih kecil lagi nilainya apabila dibandingkan dengan Jepang.
Pemerintah AS hanya memberikan apresiasi bonus senilai USD 37.500 (Rp 542,2 juta) bagi atlet yang meraih medali emas. Lantas, peraih medali perak mendapatkan kucuran bonus sebesar USD 22.500 (Rp 325,3 juta).Sementara, atlet yang hanya mampu meraih medali perunggu akan mendapatkan bonus di angka USD 15.000 (Rp 216,9 juta).
Bonus yang akan segera dikucurkan oleh pemerintah Indonesia ini sudah melebihi dari kucuran bonus Olimpiade negara-negara maju lainnya. Kucuran bonus Malaysia bisa jadi salah satu contohnya.
Negeri Jiran (julukan Malaysia) ini akan menggelontor atletnya dengan uang besar kepada yang dapat menyabet medali emas di Tokyo. Bonus emas itu Malaysia “hanya” USD 236 ribu (Rp 3,4 miliar), perak USD 71 ribu (Rp 1,02 miliar), dan perunggu GBP 24 ribu (Rp 346,9 juta). (YMP)