Orang Dengan Gangguan Kesehatan Mental Beresiko Lebih Besar Alami Kematian Karena COVID-19

Orang Dengan Gangguan Kesehatan Mental Beresiko Lebih Besar Alami Kematian Karena COVID-19
(Perasaan depresi berlarut-larut yang mempengaruhi kesehatan mental, meningkatkan resiko fatal apabila terpapar COVID-19. Credit: Pixabay)
Rolasnews.com – Pasien dengan gangguan kesehatan mental kira-kira dua kali lebih mungkin meninggal akibat COVID-19 daripada orang yang tidak memiliki penyakit mental.

Sebuah penelitian yang telah diterbitkan di JAMA Psychiatry mengungkapkan bahwa pasien dengan gangguan kesehatan mental yang parah seperti skizofrenia dan gangguan bipolar memiliki resiko tinggi (2,3 kali) meninggal akibat COVID-19.

Temuan ini mendorong para peneliti mendesak pejabat kesehatan masyarakat untuk berbuat lebih banyak memprioritaskan kelompok rentan dalam usaha pengendalian pandemi.

Read More
Link Banner

Dilansir Forbes, para peneliti mengungkapkan, hal ini bisa dijelaskan karena adanya perbedaan sistem kekebalan pada orang dengan bipolar atau skizofrenia.

Bahkan ketika mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan resiko seperti obesitas, usia, dan kondisi kesehatan lainnya, para peneliti masih menemukan resiko kematian yang jauh lebih tinggi pada orang dengan gangguan mental berat 1,7 kali dan gangguna mental secara keseluruhan 1,4 kali.

Faktor lain yang meningkatkan kemungkinan kematian untuk kelompok ini, seperti kesulitan mengaskses layanan kesehatan, kecenderungan kecanduan yang lebih tinggi, efek obat psikiatri, dan berbagai faktor sosial yang diketahui juga mempengaruhi hasil kesehatan.

Temuan ini berasal dari analisis 16 studi melalui catatan medis lebih dari 19.000 orang di 7 negara.

Sekalipun tidak dapat secara akurat menilai resiko dari gangguan mental yang berbeda, namun ada beberapa masalah yang menurut para peneliti dapat diatasi oleh studi di masa depan.

Ganguan yang dipelajari di antaranya skizofrenia, bipolar, depresi, kecemasan, gamgguan kepribadian, ganguan makan dan gangguan penyalahgunaan zat dan kecanduan yang biasanya dianggap berbeda dari gangguan mental tetapi dalam banyak penelitian biasanya terjadi bersamaan dengan penyakit mental.

Dalam studi yang dianalisis, berbagai jenis gangguan depresi dikelompokkan bersama. Para peneliti mengatakan ada kemungkinan tingkat kematian akibat COVID-19 berbeda untuk mereka yang mengalami depresi berulang dan mereka yang mengalami episode akut, yang lebih umum dan dapat diselesaikan “dengan atau tanpa pengobatan dan tanpa tindakan lanjutan.”

Pandemi yang belum juga berakhir memang memberikan efek negatif pada kesejahteraan mental. Isolasi, stress dan ketakutan memilki dampak yang nyata pada kesehatan mental masyarakat. Perubahan dalam lingkungan kerja dan tempat tinggal telah menciptakan stresor baru karena menghancurkan rutinitas yang telah ada.

Isolasi mandiri
(Kesepian dan merasa terasing ketika melakukan isolasi mandiri juga dapat menjadi penyebab gangguan kesehatan mental. Credit: iStockphoto)

Baca Juga :

Hindari Stres dengan Menekuni Hobi

Penelitian ini juga menunjukkan bawa satu dari lima pasien COVID-19 didiagnosis dengan penyakit mental dalam waktu tiga bulan setelah pemulihan. Sedangkan kondisi yang mempengaruhi otak dan pikiran umum terjadi pada mereka yang menderita long covid.

Studi mencatat 23 persen pasien COVID-19 mengalami depresi dan 16 persen mengalami kecemasan termasuk pasien yang mengalami gejala ringan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyoroti peningkatan risiko yang dihadapi pasien dengan masalah kesehatan mental akibat COVID-19. Terutama mereka yang menderita skizofrenia atau gangguan bipolar.

Mengingat resiko kematian akibat virus corona yang lebih besar, pasien kesehatan mental harus diprioritaskan untuk strategi pencegahan dan manajemen penyakit, termasuk vaksinasi, perawatan, dan pelatihan khusus untuk staf rumah sakit, kata para peneliti.

Struktur pendukung dan jaringan kesehatan harus mudah diakses dan beradaptasi dengan sebagian besar layanan online agar pasien dalam golongan ini segera mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. (AZP)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *