Anggota SMONAGENES UB Beri Pelatihan Cara Penggunaan Obat Antidiabetes

Anggota SMONAGENES UB Beri Pelatihan Cara Penggunaan Obat Antidiabetes
(Ema Pristi Yunita saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di RT 02 RW 01 Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota, Kota Kediri. Photo Courtesy : Ist)
Rolasnews.com – Salah satu anggota Pusat Studi SMONAGENES Universitas Brawijaya (UB), Ema Pristi Yunita bersama apoteker Sugeng Nurbiantoro, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (pengmas) di wilayah RT 02 RW 01 Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota, Kota Kediri, Selasa (18/5). Kegiatan tersebut mengangkat topik terkait Edukasi dan Pelatihan Cara Penggunaan Obat Antidiabetes Oral dan Injeksi serta Edukasi Gaya Hidup Sehat pada Kelompok Masyarakat Rentan terhadap COVID-19.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh 29 orang peserta tersebut diisi dengan materi edukasi, pelatihan yang disajikan dalam bentuk power point dan video animasi serta sesi diskusi tanya jawab.

Guna semakin memperjelas pemahaman peserta tentang teknik penyuntikan insulin yang benar, penjelasan juga disertai dengan alat peraga berupa boneka peraga dan 2 macam obat insulin.

Read More

Menurut Ema yang juga berprofesi sebagai seorang apoteker sekaligus dosen Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), topik tersebut sengaja dipilih pada kegiatan pengmas karena prevalensi penderita diabetes melitus tipe 2 ternyata jumlahnya cukup banyak dialami oleh masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat yang menjadi sasaran dari pengmas.

Namun sayangnya, masih cukup banyak masyarakat yang kurang paham tentang cara minum obat antidiabetes secara benar dan juga kurang paham tentang cara penyuntikan obat insulin dengan benar.

“Hal tersebut tentu saja dapat merugikan masyarakat karena target terapi tidak tercapai dan justru dapat menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan,” terangnya.

Sementara itu untuk topik edukasi tentang COVID-19 juga diangkat karena kegiatan dilakukan masih dalam kondisi pandemi dan masyarakat yang menjadi sasaran pengmas sebagian besar termasuk kelompok rentan terhadap COVID-19.

“Target peserta sebenarnya 25 orang dan jumlah warga yang hadir ternyata mencapai 29 orang. Kami hanya menargetkan sedikit peserta karena pertimbangan masih masa pandemi yang mengharuskan pembatasan jumlah peserta dalam suatu kegiatan,” ucapnya.

Disebutkan, pelaksanaan kegiatan pengmas dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M sesuai peraturan dari pemerintah yakni Memakai masker dan face shield,  Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer dan Menjaga jarak.

Muncul Varian Baru Virus Corona, Menkes Ingatkan Disiplin Jalankan Prokes

Sebelum masuk ke lokasi pengmas, lebih dulu dilakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi cek suhu tubuh, saturasi oksigen, tekanan darah, dan menanyakan apakah peserta memiliki riwayat penyakit diabetes melitus.

Cek suhu dan gunakan boneka peraga
(Ema melakukan cek suhu dan memberikan pelatihan dengan menggunakan boneka peraga. Photo Courtesy : Ist)

Lebih lanjut disampaikan Ema, untuk menilai pemahaman para peserta terkait materi-materi yang disampaikan, maka dilakukan pre-test dan post-test dengan jumlah pertanyaan sebanyak 12 item.

“Tim pengabdi juga memberikan 2 poster terkait teknik penyuntikan insulin yang baik dan benar kepada Ketua RT yang rencananya 2 poster tersebut akan dipasang di papan display RT setempat,” terang Ema.

“Kami berharap dengan adanya 2 poster tersebut akan dapat terus membantu mengingatkan masyarakat setempat tentang cara penyuntikan insulin yang benar,” pungkasnya. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *