Prof. Puguh Manfaatkan Ekstrak Herbal untuk Pencegahan Mastitis Pada Sapi Perah

Prof. Puguh Manfaatkan Ekstrak Herbal untuk Pencegahan Mastitis Pada Sapi Perah
(Pengukuhan Prof. Ir. Puguh Surjowardojo,MP sebagai profesor di bidang Ilmu Manajemen Ternak Perah dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Sabtu (8/5). Photo Courtesy : Ist/Youtube)
Rolasnews.com – Pada industri sapi perah, mastitis merupakan momok yang menakutkan bagi peternak. Sebab penyakit ini dapat menurunkan produksi dan kualitas susu sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang amat besar. Tidak hanya itu mastitis mengakibatkan kerugian karena infeksi yang terjadi pada sapi perah dapat dengan mudah menular kepada sapi perah lainnya.

Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi, Prof. Ir. Puguh Surjowardojo,MP, melakukan penelitian terkait Manajemen Pencegahan Mastitis Pada Sapi Perah FH Melalui Teat Dipping dengan Antiseptik Ekstrak Herbal.

Dalam pidato pengukuhannya, Sabtu (8/5), Prof Puguh menjelaskan bahwa Mastitis adalah suatu kondisi peradangan (inflammation) spesifik pada kelenjar mammae, akibat infiltrasi mikroba pathogen mastitis dalam puting (teat) atau akibat adanya luka yang dapat menimbulkan peluang infeksi baik secara akut, sub-akut maupun kronis.

Read More

“Mastitis klinis menunjukkan adanya gejala pembengkakan pada ambing, meningkatnya suhu tubuh, nafsu makan menurun dan disertai perubahan komposisi susu maupun ambing. Kemudian pada Mastitis subklinis ditandai dengan meningkatnya jumlah sel somatic dalam susu tanpa disertai pembengkakan ambing. Sedangkan pada kondisi mastitis kronis ditandai dengan gejala pembengkakan ambing dalam waktu yang lama,” jelasnya.

Prof Ir. Puguh Surjowardojo,MP
(Prof. Ir. Puguh Surjowardojo,MP. Photo Courtesy : Ist/Youtube)

Guna mencegah terjadinya mastitis pada sapi perah, menurut Prof Puguh ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peternak yakni kondisi kandang dan lantai yang basah serta kotor menyebabkan sapi menjadi malas bangun. Posisi tersebut berpotensi meningkatkan paparan bakteri patogen pada ambing dan putting.

Berikutnya, kebersihan alat pemerah atau pemerah yang tidak terjaga meningkatan penularan mastitis pada sapi perah jika ia terkontaminasi bakteri mastitis. Selanjutnya, tidak dilakukan teat dipping. Teat dipping hendaknya dilakukan pemerah setiap selesai melakukan pemerahan untuk mencegah kontaminasi bakteri.

“Selain itu peningkatan kebersihan kandang dan petugas pemerah serta diikuti dengan teat dipping (pencelupan puting) dengan larutan antiseptik merupakan cara yang dianjurkan sebagai bagian manajemen pemeliharaan sapi perah,” ucapnya.

Menurutnya, penggunaan larutan antiseptik yang mengandung yodium, larutan asam klorus serta kloroksida sebagai larutan teat dipping sebelum dan sesudah pemerahan terbukti efektif menurunkan insiden mastitis pada sapi perah.

Saat ini alternatif yang banyak dikembangkan para peneliti di Indonesia adalah menggunakan larutan ekstrak herbal yang memiliki senyawa anti mikroba yaitu senyawa flavonoid, saponin dan tanin.

“Tanaman herbal ini terdapat disekitar lingkungan peternak seperti daun kersen, daun binahong, daun sirih hijau, daun sirih merah, daun beluntas, daun kelor, dan buah mahkota dewa ternyata memberikan hasil yang memuaskan karena ekstrak larutan tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri,” sebutnya.

Sapi perah
(Penyakit mastitis pada sapi perah dapat menyebabkan turunnya produksi dan kualitas susu sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang amat besar. Photo Courtesy : Ist/Warta Bromo)

Prof Nurul Isnaini : Strategi Teknologi Reproduksi Kelahiran Kembar Mampu Tingkatkan Populasi dan Produktivitas Kerbau

Temuan tersebut perlu upaya untuk mewujudkan hilirisasi ekstrak herbal menjadi sediaan yang mudah terjangkau serta murah harganya bagi peternak rakyat untuk pencegahan mastitis.

“Manajemen pencegahan mastitis dimulai dengan mengenali sedini mungkin gejala subklinis mastitis, sehingga dapat mencegah kerugian yang berakibat pada tingginya morbiditas hingga mortalitas sapi perah,” tandasnya.

Sementara itu disebutkan bahwa Prof. Ir. Puguh Surjowardojo,MP merupakan profesor di bidang Ilmu Manajemen Ternak Perah dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Ia merupakan profesor aktif ke-19 di Fapet dan profesor aktif ke-195 di UB serta menjadi profesor ke-279 dari keseluruhan profesor yang dihasilkan UB. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *