Rolasnews.com – Guna memperluas literasi terkait perdagangan berjangka komoditi, PT Bestprofit (BPF Malang) bersama PT Bursa Berjangka Jakarta JFX dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) menggelar kuliah umum bagi seluruh civitas Universitas Brawijaya (UB) yang telah menjadi mitra strategis JFX, KBI dan BPF Malang dalam program Futures Trading Learning Center (FTLC).
Pada kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan di Hotel Santika Premier, Malang (6/4) tersebut, dihadiri Walikota Malang, Sutiaji, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) , Sidharta Utama, serta Dirut JFX, Stephanus Paulus Lumintang, Dirut KBI (Persero), Fajar Wibhiyadi sebagai pembawa materi kuliah, dan Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri.
Kepala Bappebti, Sidharta Utama dalam sambutannya menceritakan bahwa industri pialang berjangka sebenarnya sudah ada sekitar 500 tahun sebelum masehi. Kemudian berkembang lebih luas pada abad ke 18 yang berpusat di Chicago, Amerika yang merupakan daerah pertanian subur dan menjadi pusat distribusi pertanian.
Sedangkan perdagangan berjangka komoditi di Indonesia mulai dibuatkan Undang Undang mulai 1997. Kemudian pada 2020 izin bursa berjangka pertama dikeluarkan oleh Bappebti.
“Diharapkan industri ini bisa terus tumbuh, sehingga dampak sektor perekonomian masyarakat akan lebih meningkat,” ujarnya.
Lebih lanjut dalam materi kuliah tamunya, Dirut KBI (Persero), Fajar Wibhiyadi menyampaikan, Program FTLC merupakan bagian besar dari upaya edukasi berkelanjutan terkait Perdagangan Berjangka Komoditi yang dilakukan oleh KBI.
Sebagai Lembaga Kliring, tentunya juga menjadi tanggung jawab KBI untuk melakukan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat terkait PBK.
“Harapan kami tentunya kedepan para mahasiswa yang mengikuti program ini dapat memahami industri ini secara baik. Sebab industri ini memiliki potensi besar untuk tumbuh, yang tentunya bisa menjadi pilihan bekerja setelah para mahasiswa menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah,” ucapnya.
Senada, Dirut JFX, Stephanus Paulus Lumintang mengatakan bahwa kegiatan yang digelar tersebut nantinya akan fokus pada pengetahuan tentang PBK, manfaat, fungsi dan peran, serta legalitas dari industri ini untuk kemajuan di masa yang akan datang.
“Kami akan terus menjalankan edukasi yang berkesinambungan, di berbagai kota di Indonesia melalui kampus-kampus yang ada dan telah memiliki kerja sama dalam FTLC,” sebutnya.
Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji, yang turut hadir dalam acara tersebut mengaku sangat mengapresiasi adanya program literasi industri komoditi berjangka di Kota Malang.
”Saya harap melalui adanya bisnis berjangka ini bisa turur menguatkan, memulihkan ekonomi di semua sektor di Kota Malang. Lewat ini, mahasiswa bisa dapat pencerahan dan tahu prospek menjanjikan di perusahaan pialang berjangka,” ucapnya.
Pimpinan BPF Malang, Andri, mengatakan keikutsertaan BPF Malang dalam program FTLC adalah sesuai komitmen Perseroan untuk meningkatkan edukasi seputar Perdagangan Berjangka Komoditi kepada berbagai pemangku kepentingan. Salah satunya kepada para akademisi dan mahasiswa di berbagai kampus di Malang.
Menurutnya, program literasi perdagangan komoditi sangat penting demi meningkatkan kemampuan SDM. Karenanya BPF akan memfasilitasi mahasiswa untuk menggali lmu tentang perdagangan berjangka komoditi. Simulasi pembelajaran juga akan dibimbing langsung oleh tim ahlinya.
“Kami berharap, program literasi tersebut nantinya dapat menggairahkan iklim perdagangan berjangka komoditi,” pungkasnya. (ANC)