Rolasnews.com – Universitas Negeri Malang (UM) hari ini kembali mengukuhkan dua Guru Besar (Gubes) baru, yakni Prof.Dr.Imam Mukhlis,S,E.,M.Si sebagai Gubes Ilmu Ekonomi Pembangunan Jurusan Ekonomi Pembangunan dari Fakultas Ekonomi. Serta Prof.Dr.Im Hambali,M.Pd yang menjadi Gubes bidang bimbingan dan konseling, Fakultas Pendidikan UM.
Prof Imam Mukhlis dalam pidato pengukuhannya yang mengangkat judul “Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan dalam Pembangunan Berkelanjutan”, menyampaikan bahwasannya kondisi geografis Indonesia sebenarnya dapat menyediakan sumber daya alam yang melimpah dalam pemenuhan hajat hidup pangan bagi rakyat. Pemanfaatan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan pangan rakyat dapat menjadi prioritas dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
Dalam hal ini sektor pertanian menyediakan lahan untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.
“Sektor pertanian dapat menjadi leading sector dalam mendorong ketahanan pangan rakyat dan sekaligus pengentasan kemiskinan,” ucapnya, Kamis (1/4).
Dipaparkan Prof Imam Mukhlis, analisis empiris telah dilakukan dalam kurun waktu 2008-2019 untuk menguji kausalitas tingkat kemiskinan dan indek ketahanan pangan dalam pembangunan di Indonesia.
Dari hasil analisis empiris tersebut menggarisbawahi bahwa kemiskinan dan ketahanan pangan memiliki koherensi dalam rangka pencapaian kasejahteraan hidup masyarakat. Kemiskinan yang terjadi dari waktu ke waktu punya andil besar dalam pembentukan ketahanan pangan.
“Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa penurunan angka kemiskinan pada periode sebelumnya dapat menginisiasikan peningkatan ketahanan pangan di Indonesia,” paparnya.
Hal ini tentu menjadi sebuah informasi penting dalam kaitannya dengan upaya mengurangi angka kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan masyarakat Indonesia. Sebab, kemiskinan yang semakin berkurang jumlahnya memberikan multiplier effect kepada pemenuhan kesejahteraan hidup masyarakat dan juga peningkatan ketahanan pangan, tuturnya.
ITN Malang Tambah Jumlah Guru Besar
Sementara itu, Prof Im Hambali, dalam paparan ilmiahnya berjudul “Membangun Kemandirian Perilaku Ekonomi Melalui Intervensi Komperehensif Analisis Model Bimbingan dan Konseling Karir bagi Remaja Indonesia”.
Menurutnya, Soft Skill pada siswa seharusnya dapat diperkuat lagi dalam tataran pendidikan formal. Sebab, Hard Skill yang sudah diberikan selama ini akan sirna, tatkala tidak ditunjang dengan Soft Skill yang memadai.
Terdapat tujuh Soft Skill yang penting untuk dilekatkan pada siswa agar dapat mandiri dan optimal dalam bekerja yaitu interpersonal skill, Keterampilan multicultural (Multicultural skill), Keterampilan manajemen emosi, juga Keterampilan berkomitment, Keterampilan peduli sosial, Karakter keuletan dan karakter kejujuran.
“Tujuh Soft Skill tersebut semestinya ada intervensi komperehensif dalam membangun karakter anak bangsa, agar Hard Skill mereka dapat optimal,” pungkasnya. (ANC)