Rolasnews.com – Mengangkat judul ‘Pentingnya Toleransi Beragama’ dalam video animasinya, membawa Mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil menyabet juara 2 Kompetisi Animasi Online CONVEY DAY 2021 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta bersama UNDP Indonesia. Lomba yang diselenggarakan lewat media sosial Instagram ini dimulai sejak bulan Januari hingga Februari 2021 dan diumumkan pada Jumat (5/3) pekan lalu.
Melalui video explainer berdurasi tiga menit, dua mahasiswa Arsitektur ITN Malang Al Maulana Salong (Animator) dan Farida Novia (penulis skrip) yang berkolaborasi dengan Ardhea Maya Sari (voice over/pengisi suara) mahasiswa Seni Rupa Universitas Telkom Bandung ini, ingin memberikan penjelasan mengenai cara bertoleransi antar agama, dampak yang ditimbulkan jika tanpa toleransi, hingga pentingnya penerapan toleransi di masyarakat. Mereka bertiga secara daring membangun relasi dengan membuat video animasi dengan sub tema “Toleransi”.
Alan panggilan akrab Al Maulana Salong, mahasiswa Arsitektur ITN Malang saat dihubungi lewat Zoom meeting, Rabu (10/3), menjelaskan, video tersebut dibagi ke dalam tiga bagian.
Pada menit pertama menceriterakan Indonesia yang memiliki keragaman budaya dan agama. Selanjutnya di menit ke 2, intinya bagaimana menangapi perbedaan tersebut dengan memasukkan konsep toleransi, cara bersikap kepada orang lain yang berbeda agama.
“Kemudian di menit ke 3 adalah bagian kesimpulan. Hasil dari konsep toleransi yang telah kita terapkan di kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat,” beber Alan.
Farida Novia sebagai penulis skrip, berpendapat bahwa selama ini Indonesia sangat menjunjung tinggi sikap toleransi. Dimana toleransi inilah yang menjadi kunci perdamaian bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antar individu maupun kelompok dapat terhindarkan.
Hal ini penting untuk diperhatikan mengingat bangsa Indonesia mempunyai latar belakang perbedaan yang beragam. Mengingat besarnya peran toleransi dalam masyarakat, arti toleransi yang sesungguhnya harus diketahui untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
“Pesan yang bisa di ambil dari video animasi tersebut ialah kata toleransi jangan hanya menjadi slogan saja. Toleransi harus sama-sama kita wujudkan dalam dalam kehidupan sehari-hari. Manusia berbeda-beda, tapi harus saling menghargai. Dan juga harus menyadari bahwa kita sama-sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan,” tutur Farida.
Nilai-Nilai Pancasila di Mata Tung Desem Waringin di Masa Pandemi
Kolaborasi lintas universitas ini disambut baik oleh Ardhea Maya Sari dari Telkom Bandung. Ia sangat senang bisa membantu teman-temannya dari ITN Malang.
“Saya di Telkom juga kuliah di jurusan seni, Alan dan Farida jurusan Arsitektur. Jadi kami sama-sama tertarik dalam industri kreatif. Kami bertiga berbeda daerah, jadi kami semakin paham bahwa urgensi toleransi di Indonesia cukup penting, perlu dipupuk dan dijaga (toleransi),” jelas Dhea.
Tema besar CONVEY DAY “Berbeda Tetap Bersama” juga sejalan dengan spirit unity in diversity (bersatu dalam perbedaan) ITN Malang. Hal ini buktikan oleh Kampus Biru dengan berdirinya tiga tempat ibadah masjid, kapel dan pura di lingkungan Kampus 2 ITN Malang di Jalan Raya Karanglo KM 2 Malang. (ANC)