Rolasnews.com – Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) awal pekan ini resmi menunjuk ekonom Nigeria, Dr Ngozi Okonjo-Iweala, sebagai nahkodanya yang baru. Penunjukkan ini membuatnya menjadi Direktur Jenderal WTO pertama yang berasal dari Afrika.
Proses penunjukkan Okonjo-Iweala menjadi Dirjen WTO yang ketujuh ini tidaklah berlangsung mulus. Pasalnya, Amerika Serikat saat dipimpin Donald Trump lebih memilih mendukung kandidat lainnya, Menteri Perdagangan Korea Selatan, Yoo Myung-hee.
Namun setelah Joe Biden menempati kantornya di Gedung Putih, ia malah mendukung perempuan Afrika berusia 66 tahun itu. Sementara sang rival terkuat, Yoo pun akhirnya menarik diri dari pencalonannya.
“Saya merasa terhormat telah dipilih oleh anggota WTO sebagai Direktur Jenderal WTO,” kata Dr Ngozi Okonjo-Iweala dalam pernyataan resmi organisasi tersebut.
“WTO yang kuat sangat penting apabila kita ingin secepatnya dan sepenuhnya pulih dari kerusakan yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19,” imbuhnya.
Ekonom yang menuntaskan pendidikannya di Amerika Serikat tersebut menambahkan bahwa organisasi yang kini dipimpinnya menghadapi banyak tantangan besar. Namun dengan bekerja sama, ia optimis hal itu akan membuat WTO lebih kuat, lebih responsif dan lebih baik dalam beradaptasi dengan realita yang terjadi saat ini.
Untuk diketahui, Dr Ngozi Okonjo-Iweala memperoleh gelar sarjana dalam bidang ekonomi pembangunan di Harvard dan gelar doktor di Institut Teknologi Massachusetts (MIT).
Perjalanan karirnya sendiri cukup mentereng karena pernah menempati berbagai jabatan bergengsi. Ia merupakan ketua Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi serta dewan direksi Standar Chartered dan Twitter. Ia juga 25 tahun menjadi ekonom di Bank Dunia dan menduduki posisi orang nomor dua sebagai direktur pelaksana operasi.
Sedangkan di dalam negeri, ia tercatat dua kali dipercaya sebagai Menteri Keuangan Nigeria.
Lapangan Kerja yang Hilang Akibat Pandemi 4 Kali Lipat Lebih Banyak Dibanding Krisis Ekonomi 2009
Ngozi Okonjo-Iweala adalah warga Afrika sekaligus perempuan pertama yang menduduki posisi Direktur Jenderal di WTO. Ia termasuk di antara delapan kandidat yang dinominasikan untuk posisi tersebut musim panas lalu.
Meski demikian, kepemimpinannya di WTO bakal langsung diuji oleh persoalan pelik pandemi COVID-19 serta perseteruan dagang antara Amerika Serikat dengan China. (TON)
