Posyandu Remaja, Solusi Cegah Fenomena Hamil di Luar Nikah

Posyandu Remaja, Solusi Cegah Fenomena Hamil di Luar Nikah
(Yoga Andika, pendiri Posyandu Remaja di Desa Tosari, Pasuruan, Jawa Timur. Photo Courtesy : Ist)
Rolasnews.com – Fenomena nikah muda hingga hamil di luar nikah masih kerap menjadi permasalahan di berbagai daerah. Dilatarbelakangi permasalahan tersebut, Yoga Andika, kemudian mencetuskan ide untuk mendirikan Posyandu Remaja di Desa Tosari, Pasuruan, Jawa Timur sejak tahun 2014.

Dijelaskan Yoga, Posyandu Remaja merupakan kegiatan masyarakat yang menyasar anak-anak remaja dengan tujuan untuk mengurangi angka pernikahan di usia muda dan hamil di luar nikah.

“Di daerah saya ada beberapa permasalahan, mulai dari putus sekolah, menikah di usia muda hingga permasalahan hamil di luar nikah. Di daerah saya banyak remaja yang mau menikah di usia muda karena mereka pada saat duduk di bangku SMP sudah banyak yang hamil, sehingga jarang ada anak yang melanjutkan sekolahnya sampai ke SMA, apalagi perguruan tinggi. Karenanya kami kemudian membentuk Posyandu Remaja,” ucapnya.

Read More
Link Banner

Ada beberapa aktifitas yang dilakukan di Posyandu Remaja, mulai dari absensi, mengukur tinggi badan dan berat badan, tensi dan terakhir Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) yang menjadi kegiatan inti dari posyandu tersebut.

“Di KIE ini kami mengedukasi para remaja tentang dampak negatif sex bebas, menikah muda dan bahaya Narkoba,” terangnya.

Menurutnya, edukasi-edukasi seperti itu sangat dibutuhkan para remaja karena permasalahan hamil di luar nikah, banyak terjadi disebabkan minimnya pemahaman tentang organ reproduksi dan pendidikan seksual.

“Bersyukur, meskipun banyak kendala yang harus dihadapi sejak berdirinya Posyandu Remaja di tahun 2014, paling tidak sekarang di tempat saya sudah mulai banyak remaja mau melanjutkan pendidikannya hingga kuliah,” tuturnya.

Bahkan sekarang, lanjutnya, sudah ada beberapa daerah yang mulai mendirikan Posyandu Remaja karena dinilai bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan pada remaja.

Perjuangan ART Alumni STIESIA Ubah Nasib Dengan Usaha Kuliner

Sementara itu salah satu Peserta Lomba Anugerah Pewarta Astra 2020, Sulaiman Sulang, menilai bahwa apa yang dilakukan Yoga Andika sebagai gerakan yang luar biasa. Dimana seorang anak muda di usianya yang masih sangat muda sekali, sudah bisa memberikan kontribusi terhadap masyarakat di sekitarnya.

“Kalau saya melihat, apa yang dilakukan Yoga tersebut didasari keprihatinannya melihat remaja di sana terutama teman-teman sebayanya yang tidak lulus sekolah sudah menikah. Padahal usia mereka masih sangat belia tapi sudah menikah. Kemudian ketika mereka sudah menikah tapi belum mendapatkan pekerjaan, akhirnya justru menjadi beban keluarga mereka sendiri,” ucapnya.

Sulaiman Sulang
(Sulaiman Sulang, Peserta Lomba Anugerah Pewarta Astra 2020. Photo Courtesy : Ist)

Menurutnya, gerakan Posyandu remaja yang diinisiasi oleh Yoga Andika dan kawan-kawan ini juga memberikan ruang komunikasi sekaligus ruang diskusi bagi para remaja untuk bisa lebih  teredukasi terhadap pendidikan seks. Sehingga para remaja bisa paham bahwa dengan pergaulan bebas akan berdampak negatif terhadap diri mereka sendiri.

“Dengan kata lain, langkah-langkah yang diambil oleh Yoga Andika selama ini melalui Posyandu Remaja telah memberikan sumbangsih terhadap negara dan bangsa, khususnya di daerah mereka masing-masing,” pungkasnya. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *