Rolasnews.com – Akhir pekan lalu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengeluarkan peraturan yang mengharuskan warganya yang berlibur akhir tahun ke luar kota untuk melakukan test bebas COVID-19 ketika balik ke Surabaya. Peraturan tersebut merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran pandemi yang layak diapresiasi.
Menurut Hartini, Financial Advisor di salah satu perusahaan asuransi, pandemi memang membuat orang musti ekstra hati-hati dan berpikir panjang saat hendak melakukan sesuatu. Jika sebelum pandemi, orang bisa leluasa dan rutin mengagendakan kegiatan yang bersifat relaksasi seperti liburan ke luar kota atau bahkan ke luar negeri, kini tidak lagi.
“Ini bukan melulu soal berapa uang yang dihabiskan ya. Tapi juga berhitung resiko terpapar virus ketika bertemu banyak orang,” ujar Hartini.
Adalah tak mudah, lanjutnya, bagi orang-orang yang terbiasa menikmati liburan akhir tahun bersama keluarga, tahu-tahu harus mengerem keinginannya. Hal ini karena berkaitan dengan kebutuhan “setengah wajib” bagi mereka yang kebetulan memiliki dana berlebih.
Umumnya mereka yang secara finansial berkecukupan, menganggap bepergian ke satu atau beberapa tempat selama liburan dapat menghilangkan akumulasi penat, baik fisik maupun psikis, yang dialami selama ini. Sehingga ketika kembali ke rutinitas sehari-hari mereka merasa lebih fresh dan produktif.
Hanya saja yang menjadi pertanyaan, bagaimana jika keinginan pelesiran itu untuk sementara waktu terpaksa harus dipending dulu? Lalu bagaimana dengan dana yang telah disiapkan? Apakah akan disimpan atau tetap dibelanjakan untuk hal-hal yang lain?
“Pilihan ada di tangan Anda sepenuhnya, mau keukeuh liburan apa ditunda dulu liburannya,” kata Hartini.
“Kalau memang harus ditunda, bagaimana kalau dana yang dipersiapkan untuk liburan itu dialokasikan untuk perencanaan keuangan jangka panjang. Dana pensiun, misalnya,” imbuh ibu dua anak ini.
Hartini memaparkan tujuan memiliki dana pensiun yang cukup adalah agar kita bisa mandiri secara finansial saat tua nanti. Apalagi saat pensiun nanti kita sudah tidak mempunyai sumber pendapatan yang biasa diterima setiap bulannya. Padahal kebutuhan hidup akan terus ada.
Itu belum lagi ditambah dengan penyakit-penyaki degeneratif yang biasanya mulai muncul bersamaan dengan makin menuanya usia.
“Anak-anak kita tentunya sudah pada berkeluarga dan fokus pada kehidupan keluarga mereka sendiri-sendiri. Jadi saat pensiun kita tidak bisa mengandalkan mereka. Kita mesti bisa mandiri secara finansial,” tutur Hartini.
Oleh karena itu, ia menambahkan, semuanya mesti di hitung mulai sekarang. Berapa yang mesti kita anggarkan sejak dini sehingga PENSIUN SUKSES akan kita nikmati.
Saat PENSIUN SUKSES kita akan bisa menikmati :
✳ Bebas dari hutang
✳ Pensiun dari rutinitas kerja
✳ Tetap punya Income terjamin
✳ Rumah yang nyaman
✳ Kesehatan Terjamin
✳ Ada rencana “legacy” bagi anak cucu
“Yang juga musti diperhatikan, dana pensiun tidak selalu berkonotasi dengan orang-orang yang sudah melewati masa-masa nonproduktif. Tapi dana pensiun justru bisa dipersiapkan sejak dini. Mumpung masih muda dan produktif, tak ada salahnya menyiapkan masa depan yang lebih baik saat kita beranjak tua nanti,” pungkas Hartini. (ADV)
Sumber : HARTINI – Financial Advisor
081703360110 (WA)
