SMK Nasional Malang Ubah Sepeda Bekas Menjadi E-Bike

SMK Nasional Malang Ubah Sepeda Bekas Menjadi E-Bike
(Sepeda listrik buatan SMK Nasional Malang. Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)
Rolasnews.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nasional Malang terus berinovasi dengan menghadirkan empat produk kreatif sepeda listrik yakni Commuter E-Bike, Skanala Thunder MTB E-Bike, Skanala Thunder Selly E-Bike, dan Bledek E-Bike. Tidak hanya bisa dikayuh, empat jenis sepeda listrik ini juga bisa digunakan layaknya mengendarai sepeda motor.

Kepala Sekolah SMK Nasional Malang, Drs. Muhammad Taufik Mpd, menjelaskan, ide pembuatan inovasi E-Bike tersebut karena melihat peluang pasar dimana banyak sekali permintaan sepeda dari masyarakat di tengah kondisi pandemi.

“Kami melihat peluang pasar itu dari meningkatnya tren beresepeda tidak hanya di Kota Malang, tetapi juga dikota lain. Dari situ karena kami bergerak di ekonomi kreatif, bukan di pabrikan atau manufaktur, jadi kami manfaatkan sepeda bekas untuk kemudian dimodifikasi menjadi E-Bike,” jelasnya saat acara launching produk kreatif E-Bike di SMK Nasional Malang, Sabtu (12/12).

Read More

Karena di SMK Nasional Malang memiliki bengkel yang lengkap, sehingga semua proses modifikasi sepeda bekas menjadi E-Bike, termasuk pemasangan part kelistrikan bisa dilakukan sendiri oleh siswa di bawah bimbingan para guru.

Menurut Taufik, siswa yang terlibat dalam pembuatan sepeda listrik tersebut merupakan siswa yang di masa pandemi kesulitan dalam mencari perusahaan untuk melaksanakan praktek industri.

“Baru 4 sampai 5 siswa yang dilibatkan. Tapi rencananya kalau sudah mulai diproduksi, kami akan melibatkan lebih banyak siswa lagi,” ucapnya.

Kepsek SMK Nasional Malang
(Kepala Sekolah SMK Nasional Malang, Drs. Muhammad Taufik Mpd. Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)

Lebih lanjut disampaikan Taufik, sepedah listrik buatan SMK Nasional Malang menggunakan teknologi baterai yang bisa dicharge selama 2-3 jam dengan jarak tempuh 40-70 km dengan spesifikasinya masing-masing, yakni :

– Commuter E-Bike menggunakan baterai Lithium 35 V 15 A dengan HUB 480 W dan jarak tempuh 40 km.

– Skanala Thunder MTB E-Bike memakai baterai Lhitium 36 V 12 A HUB 350 W dan jarak tempuh 40 km.

– Skanala Thunder Selly E-Bike menggunakan baterai Lhitium 36 V 15 A HUB 500 W dengan jarak tempuh 40 km.

– Bledek E-Bike menggunakan baterai Lhitium 48 V 12.5 A dengan HUB 1000 W dan jarak tempuh 70 km.

Wawali, Camat dan Kepsek SMK Nasional Malang
(Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Camat Klojen, Heru Mulyono dan Kepala SMK Nasional Malang, berpose bersama sebelum menjajal E-Bike. Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)

Sedangkan untuk cara penggunaannya sama seperti sepeda kayuh biasanya. Hanya saja kalau kunci kontaknya sudah dinyalakan, bisa dikendarai seperti mengendarai sepeda motor pada umumnya. Tinggal digas saja.

“Harganya bervariasi menyesuaikan jenis dan part kelistrikan yang kami sematkan pada sepeda tersebut. Mulai dari Rp 4 juta,” sebutnya.

TI-Rang, Pelet dari Limbah Cangkang Kerang dan Perut Ikan Buatan ITS

Sementara itu, Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, yang melaunching secara langsung inovasi sepeda listrik tersebut mengaku sangat bangga dengan kreativitas yang ditunjukkan para siswa SMK Nasional Malang. Menurutnya, apa yang telah dihasilkan siswa SMK Nasional Malang bisa menjawab kebutuhan masyarakat.

“Semoga ini adalah awal yang baik untuk selanjutnya bisa dikembangkan terus demi kepentingan masyarakat maupun kepentingan pemerintahan,” ujarnya.

Wawali mencoba sepeda listrik
(Wawali Malang, Sofyan Edi Jarwoko saat mencoba E-bike. Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)

Jika dikaitkan dengan kebutuhan Pemerintah Kota Malang, E-Bike buatan SMK Nasional Malang ini bisa untuk patroli antar kampung guna menjaga keamanan dan ketertiban. Selain itu juga bisa digunakan di tempat kunjungan wisata atau kampung tematik yang ada di Malang.

“Bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang ingin berkunjung ke kampung-kampung tematik seperti menuju Kayutangan Heritage, ke Kampung Warna Warni, ke Kampung Putih, ke Kampung Biru, lihat Pasar Burung, ini semua bisa dilakukan,” ujarnya.

“Apalagi karena sepeda ini menggunakan tenaga listrik, jadi bisa lebih ramah lingkungan,” tutup Wawali. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment