Pemkot Malang Berkomitmen Tuntaskan Penataan Kawasan Kumuh

Pemkot Malang Berkomitmen Tuntaskan Penataan Kawasan Kumuh
(Walikota Sutiaji (kanan) menjelang acara talk show "Sapa Malang" di Kompas TV hari Rabu (15/7). Foto : Ist)
Rolasnews.com – Pemberdayaan, partisipasi dan kolaborasi menjadi poin penting dalam penuntasan kawasan kumuh di Kota Malang. Ketiga poin tersebut menjadi komitmen Walikota Malang, H. Sutiaji yang disampaikannya ada acara talk show “Sapa Malang” di Kompas TV hari Rabu (15/7).

Menurut Walikota Sutiaji perlu adanya pendekatan dan konsep yang tepat untuk menuntaskan kawasan kumuh di sempadan sungai dan rel kereta api serta masyarakat harus dilibatkan dan diberdayakan. Kawasan kumuh tidak boleh hanya menghasilkan capaian fisik yang baik sementara mindset dan perilaku tetap kumuh.

“Artinya program kotaku perlu mengarah ke mindset padat karya dan juga padat ide,” tegas Walikota Sutiaji.

Read More

Ia menambahkan, salah satu contoh upaya tersebut adalah transformasi kawasan heritage Kayutangan yang sudah menjadi komitmen Pemkot Malang

“Harapannya, Kayutangan akan menjadi ‘Pusat Heritage Malang Raya’. Sehingga ke depan kami akan perkuat keselarasan antara penataan fisik kawasan dengan pemberdayaan, baik para pemilik bangunan heritage, masyarakat kampung kayutangan dan juga kolaborasi dengan para tokoh masyarakat, pemerhati cagar budaya, akademisi, media, dan stakeholders kota lainnya,” imbuh Sutiaji.

Lebih lanjut, pria berkacama itu mengatakan di masa pandemi COVID-19 menjadi tantangan sekaligus hikmah tersendiri. Permukiman yang sehat, layak huni tentu akan sangat mendukung pencegahan pandemi, sehingga layak apabila konsep kotaku disinergikan dengan ide kampung tangguh dan kampung tematik.

“Tersedianya hunian yang sehat dan layak huni tentu secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan perekonomian Kota Malang,” tandasnya.

40 Kampung Tematik Kota Malang Studi Banding ke Glintung Water Street

Di Kota Malang sendiri saat ini sudah ada beberapa contoh kampung yang awalnya kumuh namun dengan pendekatan pemberdayaan kolaboratif, bisa bertransformasi menjadi kampung wisata. Selain itu juga turut menggerakkan perdagangan dan jasa, dan pada akhirnya yang diharapkan tentunya kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, M. Reva Sastrodiningrat, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur mengatakan, melalui program Kotaku diharapkan akan meningkatkan akses masyarakat terhadap infrastruktur dan pelayanan perkotaan pada kawasan kumuh. Di antaranya adalah : drainase; air bersih/ minum, pengelolaan persampahan, pengelolaan air limbah, pengamanan kebakaran, ruang terbuka hijau/ publik. (SN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *