Masa Transisi New Normal Malang Raya Ditambah 7 Hari Mulai 7 Juni

Masa Transisi New Normal Malang Raya Ditambah 7 Hari Mulai 7 Juni
(Rakor via video conference Gubernur Jatim dengan tiga kepala daerah Malang Raya. Foto : Ist)
Rolasnews.com – Rapat evaluasi masa transisi Malang Raya antara Gubernur Jatim bersama Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Jatim dengan Kepala Daerah Malang Raya, Danrem 083/BJ dan Forpimda Malang Raya, memutuskan masa transisi diperpanjang untuk 7 hari ke depan terhitung per 7 Juni 2020. Penambahan masa transisi new normal hingga 7 hari dimaksudkan untuk menekan angka kasus terkonfirmasi positif.

Keputusan dan kesepakatan memperpanjang masa transisi new normal diambil dalam gelar rapat koordinasi video conference Jumat malam, (5/6). Rakor menghubungkan gedung Graha Gubernur Jawa Timur, Ngalam Command Centre Balaikota Malang, Pendopo Kabupaten Malang, Balai Among Tani kota Batu dan Pusat Kendali Komando Pangdiv Kostrad Malang.

“Jadi yang dibuat acuan serta untuk jadi perhatian bersama adalah pedoman dari WHO. Dimana dinyatakan untuk memasuki new normal dipersyaratkan angka Rate of Transmition harus di bawah 1. Sementara untuk Malang Raya ini, RTnya masih pada angka 1,23. Ini karena masih muncul kasus baru konfirm positif, meskipun juga diikuti dengan adanya penambahan yang sembuh,” demikian ditegaskan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Read More

Salah satu yang jadi perhatian Tim Pemprov adalah kasus Giripurno kota Batu, yang itu juga sudah diperkirakan oleh Walikota Batu, Dewanti Rumpoko.

Menurut Gubernur Khofifah, masih diperlukan proses waktu untuk mengubah kultur dan kebiasaan masyarakat. Ini terlihat laporan dari 3 (tiga) daerah Malang Raya, yang menyebutkan masih banyak masyarakat yang abai dalam penggunaan masker dan physical distancing.

Sementara itu, Sutiaji, Walikota Malang, menyampaikan untuk kota Malang yang jadi perhatian adalah klaster isolasi mandiri.

“Penambahan terakhir banyak muncul dari lingkar keluarga inti. Bisa jadi lingkungan rumah tidak memadai untuk dilakukan isolasi mandiri. Karenanya ini akan ditarik ke RSUD. Kami siapkan segera,” kata Sutiaji kepada Gubernur Khofifah.

Hal lain yang jadi perhatian adalah gerakan operasi rapid masif ke titik himpun massa. Fakta di lapangan komunitas millenial yang harusnya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik akan COVID-19, justru abai. Itu yang akan terus disasar tim COVID-19 Kota Malang melalui operasi gabungan Pemkot, TNI dan Polri.

Pemkot dan Forpimda Kota Malang Siap Perpanjang Masa Transisi New Normal
(Pemkot dan jajaran Forpimda Kota Malang siap dengan penambahan 7 hari masa transisi new normal. Foto : Ist)

Operasi Gabungan di Sudimoro Dapati 6 Orang Reaktif Saat Rapid Test

“Di tengah masyarakat muncul persepsi masa transisi sudah new normal, bahkan dipahami normal seperti tidak ada COVID-19. Ini yang akan terus ditekan dan diluruskan,” imbuh alumni IAIN Malang tersebut.

Secara khusus Walikota Sutiaji juga mengharap dukungan Gubernur Jatim untuk dapat mengkoordinasikan dengan Kemendukbud berkaitan dengan tahapan penerimaan mahasiswa baru.

“Untuk masa masuknya ada informasi bulan Desember, yang diantisipasi, tahapan pendaftaran mahasiswa baru. Karena proses test masih perlu kehadiran secara fisik, ada potensi pergerakan pelajar ke kota Malang, ” tutur Sutiaji.

Evaluasi masa transisi new normal Malang Raya juga memberikan catatan dan rekomendasi agar gerakan RW (kampung) Tangguh terus dikuatkan karena telah jadi role model nasional. (SN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *