Rolasnews.com – Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, memerintahkan penutupan sebagian besar toko ritel serta melarang adanya pertemuan publik yang melibatkan lebih dari dua orang. Hal ini musti dilakukan demi memperlambat persebaran kasus baru Virus Corona (Covid-19) di negaranya Ratu Elizabeth tersebut.
Pemerintah Inggris sebelumnya dianggap banyak kalangan bertindak terlalu santai menghadapi pandemi Covid-19. Namun awal pekan ini, Boris Johnson akhirnya mengumumkan langkah-langkah yang lebih keras kepada rakyat Inggris. Salah satunya adalah melarang sama sekali warganya berkumpul lebih dari dua orang. Larangan itu akan berlaku hingga tiga minggu ke depan.
Dalam pidatonya yang disiarkan secara luas di seantero Britania Raya itu, PM Inggris memerintahkan publik untuk “tinggal di rumah” tanpa terkecuali. Ia juga menginstruksikan toko-toko yang tidak menjual barang-barang penting seperti kebutuhan pangan, agar segera tutup.
Sejauh ini, angka kematian akibat Covid-19 di Inggris sudah mencapai 335 jiwa.
Baca Juga : 627 Meninggal dalam Sehari, Rekor Tertinggi Kematian Akibat Covid-19 di Italia
Upacara pernikahan, pembaptisan dan perayaan-perayaan lainnya yang mengundang massa juga akan dihentikan. Toleransi hanya diberikan khusus untuk upacara penguburan. Itu pun dipantau ketat oleh pihak keamanan dan petugas medis.
PM Inggris mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan “ancaman terbesar yang dihadapi Inggris selama beberapa dekade terakhir.”