Kutu Busuk di Turkish Airlines, Kebersihan di Industri Penerbangan Jadi Sorotan

Kutu Busuk di Turkish Airlines, Kebersihan di Industri Penerbangan Jadi Sorotan
Turkish Airlines dibayangi masalah kutu busuk. (x.com)

Rolasnews.com – Turkish Airlines kini tengah menjadi sorotan setelah penumpang melaporkan adanya kutu busuk di tiga penerbangan berbeda pada tahun 2024. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan soal kebersihan di industri penerbangan, khususnya di salah satu maskapai terbesar di dunia tersebut.

Penumpang mengeluhkan adanya kutu busuk di penerbangan dari Johannesburg, Istanbul, dan Washington Dulles.

Read More

Pada Oktober 2024, Matthew Myers berada di penerbangan dari Istanbul menuju San Francisco. Salah seorang penumpang di pesawat yang sama tiba-tiba menunjukkan kutu busuk yang jatuh dari langit-langit.

“Banyak penumpang pindah tempat duduk setelah melihat kutu,” kata Myers kepada The New York Times.

Bahkan, ada yang kemudian pindah ke kursi pramugari.

Myers mengatakan, ia mendapatkan kompensasi berupa diskon 10 persen untuk penerbangan mendatang.

Sementara itu, di penerbangan dari Washington Dulles ke Istanbul, Kristin Bourgeois menemukan kutu busuk di bantal dan selimutnya.

Selama penerbangan 10 jam itu, ia mengalami 13 gigitan pada tubuhnya. Bourgeois lalu mengirimkan fotonya ke pihak maskapai.

Sebagai kompensasi, Turkish Airlines menawarkan gratis penerbangan sejauh 5.000 mil (8.046 km) dan meminta surat keterangan dokter.

Kutu busuk yang ditemukan di dalam pesawat Turkish Airlines.

Pada Maret 2024, Patience Titcombe juga melaporkan kutu busuk ditemukan di kursinya dalam penerbangan dari Johannesburg ke Istanbul.

Seorang pramugari segera saja membersihakan kursinya dari kutu tersebut. Sayangnya, keluhannya soal kutu busuk diabaikan pihak maskapai meski ia menunjukkan bukti melalui foto.

Turkish Airlines menolak berkomentar terkait masalah ini.

Problem Kutu Busuk Rambah Industri Penerbangan

Kutu busuk sering ditemukan di hotel dan penginapan. Namun belakangan ini kehadiran serangga kecil yang mengganggu tersebut ternyata juga ditemukan di sejumlah maskapai penerbangan.

Kutu busuk umumnya hidup di sela-sela kursi dan karpet pesawat. Hal ini menjadi masalah serius bagi maskapai dengan penerbangan jarak jauh. Kendati tidak menyebarkan penyakit, gigitan kutu penghisap darah ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan stres emosional.

Pembersihan rutin dan respons cepat terhadap keluhan penumpang menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan.

Kasus ini bukan yang pertama dan juga terjadi di maskapai penerbangan berbeda.

Pada Oktober 2024, seorang penumpang American Airlines melaporkan kutu busuk dan menerima penerbangan sejauh 7.500 mil (12.000 km) sebagai kompensasi.

Kian banyaknya laporan dan keluhan keberadaan kutu busuk ini memicu kekhawatiran tentang kebersihan dalam industri penerbangan. (TON)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *