Abu Dhabi Akuisisi Divisi Otomotif McLaren

Abu Dhabi Akuisisi Divisi Otomotif McLaren
Supercar McLaren 720S Spider. (YouTube)

Rolasnews.com – Investor dari Abu Dhabi telah resmi mengakuisisi divisi otomotif McLaren, salah satu produsen supercar terkemuka asal Inggris. Langkah strategis ini menandai perubahan kepemilikan pada salah satu merek otomotif yang paling dikenal di dunia.

Kesepakatan ini muncul setelah McLaren mengalami kesulitan keuangan yang signifikan. Pada tahun 2023, perusahaan yang berlokasi di Woking tersebut mencatatkan kerugian tahunan sebesar £924 juta (Rp18 triliun), melonjak pesat dari kerugian £349 juta (Rp7,1 triliun) pada tahun sebelumnya.

Read More

Berdasarkan perjanjian akuisisi, Mumtalakat, yang merupakan investor mayoritas milik negara Bahrain, akan tetap mengendalikan divisi balap McLaren. Di sisi lain, CYVN Holdings dari Abu Dhabi, yang didukung oleh Abu Dhabi Investment Authority yang bernilai triliunan dolar, akan menjadi pemegang saham minoritas.

Penandatanganan kesepakatan tersebut disaksikan oleh Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, putra mahkota Abu Dhabi dan anak dari Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.

Pihak Abu Dhabi menyatakan bahwa langkah ini merupakan “momen penting” dalam rencana CYVN untuk menciptakan platform mobilitas global yang terhubung.

Mumtalakat pertama kali memperoleh saham mayoritas McLaren pada tahun 2007 dan selama beberapa tahun terakhir terus menyuntikkan dana untuk membantu perusahaan yang terdampak parah akibat pandemi.

Namun, kerugian yang terus meningkat akhirnya mendorong Bahrain untuk mencari pembeli, yang kemudian terwujud berkat bantuan JP Morgan.

Supercar Listrik

CEO McLaren, Tom Molnar, mengungkapkan pentingnya transisi menuju elektrifikasi. Saat ini, perusahaan sedang berupaya mengembangkan supercar listrik sepenuhnya.

Investasi dari Abu Dhabi diharapkan dapat menyediakan modal untuk riset dan pengembangan serta memastikan posisi McLaren dalam era teknologi canggih dan sistem propulsi ramah lingkungan.

Meski divisi balap McLaren, yang berdiri sejak 1963, tetap terpisah dari kesepakatan ini, akuisisi otomotif ini diharapkan dapat menstabilkan aspek keuangan bisnis otomotif McLaren.

Dengan dukungan dari Abu Dhabi dan keterlibatan strategis Mumtalakat, McLaren diharapkan dapat menghadapi tantangan biaya yang meningkat, tekanan pada rantai pasokan, serta perubahan pasar global untuk kendaraan mewah dan performa tinggi. (TON)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *