KPwBI Malang Buka Layanan Penukaran Uang Selama 4 Hari, Begini Caranya

KPwBI Malang Buka Layanan Penukaran Uang Selama 4 Hari, Begini Caranya
(Penukaran uang pecahan kecil menyambut Lebaran 2022 sudah dapat dilakukan awal pekan ini. Credit: ANC)

Rolasnews.com – Guna memenuhi kebutuhan masyarakat Malang Raya terhadap uang pecahan kecil pada momentum ldul Fitri tahun 2022, Kantor Perwakilan Bank lndonesia (KPwBI) Malang berkolaborasi dengan perbankan dan Perbarindo membuka layanan penukaran uang secara serentak.

Disampaikan Kepala BI KPw Malang, Samsun Hadi, pelayanan penukaran uang dilakukan selama empat hari pada tanggal 25-28 April 2022. Menurutnya, layanan dilaksanakan dalam dua mekanisme yaitu drive thru dan melalui loket perbankan.

Read More

“Untuk layanan drive thru diselenggarakan di area parkir Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang. Di sana kita melayani masyarakat setiap hari 300 orang penukar. Tapi mereka harus mendaftar dulu secara online melalui aplikasi pintar, tidak bisa tiba-tiba,” jelasnya, Senin (25/4/2022).

Menurutnya, melalui mekanisme drive thru ini dapat mempercepat mobilitas masyarakat agar tidak terlalu menumpuk dan cepat bergerak. Karena itu KPwBI Malang bekerjasama dengan beberapa perbankan untuk membantu melayani masyarakat secara drive thru.

“Untuk waktunya dibatasi pukul 10.00 – 12.00 WIB dan setiap orang kita batasi Rp3,8 juta,” sebutnya.

Penukaran uang kecil melalui drive thru
(Layanan penukaran uang pecahan kecil melalui drive thru. Credit: ANC)

Baca Juga :

Jelang Idul Fitri 1443 H, BI Malang Siapkan Uang Penukaran Rp 4,6 Triliun

Selain drive thru, masyarakat juga dapat melakukan penukaran di loket-loket perbankan. Ada 100 loket perbankan bank umum dan 39 BPR di wilayah kerja Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo.

“Kalau langsung datang ke loket bank tidak perlu mendaftar melalui aplikasi. Setiap bank kita batasi Rp3,7 juta setiap orang,” ungkapnya.

Samsun Hadi
(Kepala BI KPw Malang, Samsun Hadi. Credit: ANC)

Lebih lanjut diakui Samsun, walaupun belum maksimal melayani masyarakat, tapi paling tidak melalui dua mekanisme ini dapat membantu masyarakat yang butuh uang pecahan. Daripada mereka menukarkan uang di pingir jalan yang baik jumlah maupun keaslian uangnya juga belum jelas.

“Kita harapkan masyarakat tidak perlu menukarkan uang di pinggir jalan. Sangat beresiko karena potensi uang palsu kita tidak tahu,” pungkasnya. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *