Rolasnews.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mendorong Universitas Brawijaya (UB) agar memiliki dana abadi untuk menyediakan beasiswa. Hal ini disampaikannya usai memberikan Sosialisasi Peraturan Majelis Wali Amanat (MWA) No. 2/2022 tentang Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Rektor, di gedung Samantha Krida UB, Sabtu (19/3/2022).
Hanya saja menurutnya, beasiawa yang disediakan melalui dana abadi tersebut diperuntukan bukan untuk mahasiswa Indonesia tetapi mahasiswa luar negeri yang nanti belajar di UB.
“Namanya International class itu mestinya mahasiswanya juga dari luar negeri. Yang dalam negeri sedikit aja mungkin perbandingannya bisa 4 banding 1 saja,” ucapnya.
Sehingga hal ini betul-betul dalam rangka untuk membawa UB menjadi kampus milik dunia, bukan hanya kampus milik arek Malang atau milik Indonesia saja.
“Apalagi UB merupakan kampus yang sangat besar. Sehingga perlu efort tersendiri untuk bangkit menjadi kekuatan yang dasyat besar seperti yang menjadi visi dan misi UB,” tuturnya.
Namun demikian, terkait dana abadi UB ini masih berupa gagasan sehingga untuk kisaran besaran dana abadi masih dalam pembicaraan.
“Kisaran dana abadi itu nanti akan kita bicarakan lebih lanjut. Karena ini masih berupa gagasan,” tandasnya.
Sementara itu, Prof Erani Yustika, Ketua Ikatan Alumni UB, menjelaskan, dalam proses pembelajaran, riset dan yang lainnya, tentunya membutuhkan anggaran yang cukup besar. Dan hal ini menurutnya tak bisa terus bergantung pada pemerintah.
Terlebih lagi, lanjutnya, kampus-kampus yang bertranformasi menjadi Badan Hukum Miliki Negara (BHMN) harus makin lincah untuk mencari sumber pendanaan, di mana salah satunya adalah Dana Abadi.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua MWA bersama pimpinan perguruan tinggi akan menginisiasi Dana Abadi, di mana hal ini juga telah banyak dilakukan oleh kampus BHMN.
“Hal ini menjadi prioritas yang harus dikawal Rektor dan dibantu oleh MWA,” tandasnya.