Rolasnews.com – Mengangkat tema ‘Kolaborasi pendidikan tinggi dengan industri dalam membangun ekosistem reka cipta dan SDM berkualitas sebagai implementasi Kampus Merdeka’ Fakultas Teknik Universitas Tribhuana Tunggadewi (FT Unitri) kembali menggelar acara Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur (SENTIKUIN) keempat kalinya.
Pada kegiatan seminar yang diselenggarakan secara online tersebut, dihadirkan empat orang narasumber yakni Dr. Dani Harmanto (Associate Professor of Aeronautical Engineering De Montfort University), Dr. Dedi Kuswandi (Educational Technology Universitas Negeri Malang), Yevie Zuhardiansari (R&D Director Food Solution AAME-Unilever) dan Dr. Raymond Valiant (Direktur utama perum Jasa Tirta 1).
Dekan FT Unitri, Dr. Nawir Rasidi, ST.,MT, menjelaskan kegiatan SENTIKUIN merupakan agenda tahunan seminar nasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh FT Unitri.
Jika sebelumnya agenda SENTIKUIN digelar secara offline, namun sejak kondisi pandemi, penyelenggaraannya terpaksa harus dilakukan secara online. Kendati diselenggarakan secara online, diharapkan kegiatan SENTIKUIN bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada peserta seminar.
“Narasumber yang kita undang cukup lengkap mulai dari kalangan akademisi, profesional hingga birokrat,” sebutnya.
Selain itu, kegiatan seminar ini diharapkan bisa memberikan manfaat yang besar untuk meningkatkan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah melalui Merdeka Belajar Kuliah Merdeka (MBKM).
Menurutnya, pihak Unitri saat ini ingin mengimplementasikan MBKM yang mana pengetahuan tidak hanya bisa di dapat dalam kampus saja, tetapi juga diluar kampus atau dilapangan yang sesungguhnya.
Baca Juga :
FEB Unair dan LMI Laznas Tandatangani MoA Program Merdeka Belajar untuk Mahasiswa Magang
Sementara itu salah satu narasumber, Dr. Dedi Kuswandi, mengatakan, saat ini pendidikan di Indonesia sudah bergerak maju. Sebab sekarang sudah terjadi perubahan yang sangat cepat di berbagai sektor.
“Karenanya dunia pendidikan kita harus bisa segera merespon perubahan tersebut,” ucapnya, Sabtu (14/8).
Menurutnya, saat ini yang harus disiapkan adalah kurikulum perguruan tinggi agar generasi muda bisa memiliki keterampilan baru sebagai upaya mengantisipasi perubahan yang cepat. Penguasaan keterampilan yang baru di bidang pendidikan harus segera diperkenalkan kepada siswa maupun mahasiswa mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
“Saya kira kebijakan pemerintah sudah menuju ke sana walaupun belum maksimal,” ucapnya.
Hal utama keterampilan abad 21 yang harus dimiliki generasi muda saat ini adalah berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, kreativitas dan inovasi serta komunikasi dan kolaborasi.
“Semua pengembangan keterampilan abad 21 ini nantinya harus dapat dilakukan pada semua disiplin,” pungkasnya. (ANC)