Panitia Olimpiade Tokyo 2020 Larang Posting Video Pertandingan di Media Sosial

Panitia Olimpiade Tokyo 2020 Larang Unggah Video Pertandingan di Media Sosial
(Mengunggah gambar pertandingan di Olimpiade diperbolehkan. Yang dilarang adalah memposting video melalui media sosial untuk menghormati hak sponsor. Credit: AFP)

Rolasnews.com – Panitia Olimpiade Tokyo 2020 melarang siapa pun memposting video-video pertandingan dari ajang multi event olahraga tersebut. Larangan juga berlaku bagi atlet partisipan olimpiade. Demikian ditegaskan oleh International Olympic Committee atau IOC. 

Tindakan pelarangan ini diberlakukan untuk melindungi hak siar dari stasiun televisi yang menayangkan siaran langsung Olimpiade Tokyo 2020.

Read More

Akun sprinter Jamaica yang meraih dua emas, Elaine Thompson-Herah langsung diblok oleh Instagram pada Rabu (4/8) lalu. Ia mengunggah video-video kemenangannya pada ajang lari jarak 100 meter dan 200 meter kepada 310.000 followernya. Apa yang dilakukannya ternyata melanggar  hak siar dari perhelatan event olahraga terbesar sejagad itu.

Salah seorang juru bicara dari Facebook mengatakan bahwa konten dari Instagram milik Facebook telah dihapus.

“Kami memang mendorong banyak orang untuk berbagi foto saat bertanding. Namun, video merupakan hak siar dari penyelenggara,” kata juru bicara IOC, Mark Adams.

IOC menerima lebih dar US$ 4 miliar hak siar, termasuk Olimpiade musim dingin Pyeongchang 2018 dan Olimpiade Tokyo.

Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan olahraga serta kegiatan atlet. Mayoritas dana berasal dari stasiun televisi AS, NBCUniversal yang telah membayar US$ 7,65 miliar untuk memperpanjang hak siar AS untuk Olimpiade hingga 2032.

Adams mengatakan bahwa 90% dari pendapatan dari lembaga penyiaran yang diperoleh IOC akan kembali didistribusikan.

“Uang itu diserahkan ke IOC. Kami harus melindungi hak atlet, dimana pendapatan yang kami dapat akan kami distribusikan kepada para atlet,” ujarnya.

Baca Juga :

Dua Lipa Digugat Setelah Posting Foto Dirinya Hasil Jepretan Paparazzi di Media Sosial

Media sosial kini menjadi cara paling banyak digunakan penonton untuk menyaksikan Olimpiade.

Tahun ini, banyak atlet telah memposting kegiatan mereka di luar pertandingan melalui TikTok, termasuk melompat di atas ranjang. Mereka membuktikan bahwa ranjang tersebut memang benar-benar kuat karena banyak orang mengira bahwa ranjang tersebut tidak boleh dipergunakan untuk melakukan hubungan seks karena konstruksi ranjang yang rapuh.

Namun, untuk video yang terkait dengan pertandingan, tidak dapat diunggah melalui media sosial atlet dan tim mereka. (TT)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *