Mau Tahu Pola Diet Atlet Olimpiade? Simak Nih Beberapa Cerita dari Mereka

Mau Tahu Pola Diet Atlet Olimpiade? Simak Nih Beberapa Cerita dari Mereka
(Para olimpians menikmati makan malam di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020. Credit: Digis Mak)
Rolasnews.com – Olimpiade 2020 yang digelar di Tokyo sebentar lagi bakal berakhir. Tentunya Anda sudah melihat penampilan atlet-atlet memburu medali di ajang olahraga multievent empat tahunan itu. Termasuk bagaimana tubuh atlet-atlet tersebut terbentuk.

Di balik tubuh atletis yang menunjang mereka bersaing memburu medali pada olimpiade ini, ada pola diet yang sudah mereka jalani sebelum berangkat ke Tokyo. Simak beberapa cerita dari atlet-atlet olimpiade.

Mungkin saja ada pola diet atlet olimpiade tersebut yang cocok untuk Anda dan bahkan dapat Anda ikuti pula.

Read More

Berikut ini pengalaman dari atlet-atlet top di olimpiade seperti Simone Biles, Katie Ledecky, Naomi Osaka, Caeleb Dressel, dan Windy Cantika Aisah.

1. Simone Biles (pesenam AS)

Untuk urusan asupan gizinya, Biles menghindari melacak makanan dan asupan kalorinya. Alasannya, jika terlalu melacak makanan dan asupan kalori yang dikonsumsinya, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan dan masalah makanan.

“Saya makan apa yang saya rasa enak dan saya mencoba tidak makan secara berlebihan, atau bahkan sampai kekenyangan karena saya selalu berada di gym,” sebut Biles, diwawancarai Women’s Health.

Simone Biles
(Simone Biles. Credit: Getty Images)

Biles yang mengundurkan diri dari Olimpiade 2020 karena masalah kesehatan mental itu mengungkapkan bahwa dirinya adalah penggemar makanan berat yang banyak mengandung karbohidrat.

Seperti pizza pepperoni dan fettucino Alfredo dengan ikan salmon ataupun sayur-sayuran segar. Biles juga mengakui bahwa dirinya sesekali minum minuman yang mengandung alkohol.

“Saya hanya makan apa yang saya tahu saya boleh dan diharuskan mengonsumsinya,” sambung pesenam 24 tahun itu.

2. Katie Ledecky (perenang AS)

Pola diet yang diberlakukan Ledecky cukup sederhana. Kepada PureWow, ia menyebut bahwa diet hariannya cukup dengan tidak mengecualikan karbohidrat. Seperti roti panggang, sandwich, dan buah berry.

“Dengan ditambahi protein penambah energi seperti ayam dan kacang akan lebih bagus juga,” kata perenang peraih medali emas dalam nomor 1.500 meter gaya bebas putri Olimpiade 2020 itu.

Katie Ledecky
(Katie Ledecky. Credit: Team USA)

Bukan hanya memperhatikan asupannya ketika makan, perenang yang punya tradisi emas sejak Olimpiade 2012 London itu juga memperhatikan asupannya setelah berolahraga. Ia pun memilih susu cokelat sebagai “obat”-nya.

“Karena yang saya tahu susu cokelat akan memberikan keseimbangan yang sempurna di antara protein dan karbohidrat untuk pemulihan diri yang lebih optimal,” sambung Ledecky.

 

3. Naomi Osaka (petenis Jepang)

Rutinitas pagi menjadi kebiasaan yang tetap dipegang teguh oleh petenis tuan rumah Jepang, Naomi Osaka. Setiap pagi, Osaka memenuhi asupannya dengan smoothies hijau campuran antara bayam dan kangkung.

Kemudian, asupan tersebut ditambahkannya dengan larutan elektrolit yang disebut cairan Bodyarmour Lyte.

“Biasanya saya memilih rasa kelapa dan kiwi,” ungkap Osaka kepada PureWow.

Naomi Osaka
(Naomi Osaka. Credit: Getty Images)

Bukan hanya asupan makanan sehari-hari. Begitu pula asupannya setiap kali menjelang bertanding. Petenis yang gagal mempersembahkan emas untuk negaranya di Olimpiade 2020 itu pun juga punya resep khusus.

“Seringnya, saya mengonsumsi pasta biasa yang dicampur dengan zaitun, atau ayam. Itu tidak terlalu rumit, bukan,” sambung Osaka.

Baca Juga :

8 Pola Makan Sehat Tanpa Perlu Repot-Repot Diet Ketat

4. Caeleb Dressel (perenang AS)

Dressel tak pernah yakin berapa banyak kalori yang dimakannya setiap harinya. Ia hanya menyebut kisaran kalorinya tidak jauh dari sesama perenang AS, Michael Phelps, antara 8 ribu sampai 10 ribu kalori per hari.

Kepada USA Today, Dressel bahkan mengaku bagaikan seekor kuda.

“Sepanjang hari saya hanya makan. Jadi, saya tidak pernah merasa lapar. Saya juga tak ingin pergi latihan dengan perut lapar,” ungkap peraih dua emas di Olimpiade 2020 itu.

Caeleb Dresser
(Caeleb Dresser. Credit: ISL)

Perenang berumur 24 tahun itu pun mempunyai menu yang berbeda antara sarapan dan makan malam. Untuk sarapan misalnya. Dressel biasanya sarapan setelah menjalani latihan pagi. Untuk sarapan, dia mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, buah-buahan dan sayuran.

Kalau untuk makan malam, ia hanya makan sampai perutnya kenyang. Apalagi apabila dihadapkan dengan makanan andalannya. Apa itu?

“Daging cincang,” tukas Dressel.

5. Windy Cantika Aisah (lifter Indonesia)

Tubuhnya mungil, tapi bisa mengangkat beban sampai 194 kilogram. Cantika pun punya resep khusus dalam pola makannya untuk bisa melahap setiap kilogram beban angkatannya. Ia bahkan harus meninggalkan kebiasaan minum es krimnya sebulan sebelum turun di Olimpiade.

“Sebagai gantinya, makannya banyak yang mengandung protein, sayur, dan jus. Bukan hanya es krim, (makanan) pedas pun tidak boleh,’’ ungkap lifter 19 tahun itu dalam Live di akun Instagram-nya.

Windy Cantika Aisah
(Windy Cantika Asih. Credit: Detik/NOC Indonesia)

Selain pola makan, Cantika juga ditambahi suplemen yang berbeda antara pagi, siang dan malam hari. Pagi misalnya, ia mengomsumsi vitamin C dan sari pati ayam. Sementara itu, pada siang hari, Cantika mengonsumsi minyak ikan dan CDR untuk tulang.

“Mungkin untuk malam harinya mengonsumsi obat tulang, vitamin B, dan madu,” sebut Cantika. (YMP)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *