Rolasnews.com – Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, mengajukan penawaran untuk melakukan investasi di Indonesia. Tawaran itu berkaitan dengan melimpahnya sumber daya nikel, bahan utama pembuatan baterai mobil listrik, yang dimiliki Indonesia.
Demikian diungkapkan oleh Wakil Kepala Bidang Koordinasi Penanaman Modal dan Pertambangan RI, Hario Seto.
Meski tidak menyebutkan detil penawaran tersebut, namun Hario mengatakan pembicaraan dengan Tesla difokuskan pada baterai dan solusi penyimpanan energi di masa depan.
“Saya menerima proposal (tawaran) mereka kemarin pagi. Minggu depan kami akan bertemu mereka (secara daring) untuk mendapatkan penjelasan resmi,” kata Hario dikutip dari Reuters.
“Jika mereka hanya mau beli bahan mentahnya (nikel, red), kami tidak tertarik. Proposal yang mereka ajukan ini lebih dari sekedar pengambilan bahan mentah,” imbuhnya.
Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia. Sebagaimana diketahui, nikel adalah bahan penting pembuatan baterai EV (Electronic Vehicle) atau mobil listrik.
Gawat! Komponen Ini Jadi Rebutan Produsen Otomotif & Smartphone
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah berusaha meyakinkan Tesla untuk berinvestasi di tanah air demi membantu mengembangkan rencana besar membangun industri mobil listrik berikut baterainya. Dalam hal ini, nikel sangat dibutuhkan untuk menurunkan biaya produksi baterai mobil listrik. Mahalnya biaya baterai saat ini berdampak negatif pada pertumbuhan produksi mobil listrik global.
Apalagi sebagai salah satu eksportir utama nikel, Indonesia menghentikan pengiriman bahan mentah sejak tahun lalu dalam upaya menciptakan mata rantai yang saling terkait. Mulai dari ekstraksi, pemrosesan menjadi metal, hingga menjadi bahan kimia yang digunakan dalam baterai. Hal ini diperlukan untuk memenuhi permintaan global akan kendaraan listrik. (TON)