Lebih 50 Negara Lakukan Kampanye Vaksinasi Massal Warganya

Lebih 50 Negara Lakukan Kampanye Vaksinasi Massal Warganya
(Warga Arab Saudi pertama yang menerima Vaksin Pfizer-BioNTech di Riyadh pada tanggal 17 Desember 2020. Photo Courtesy : AFP)
Rolasnews.com – Lebih dari 50 negara di seluruh dunia telah mulai melakukan kampanye vaksinasi massal warganya. Kampanye serentak untuk memerangi COVID-19 ini berlangsung hampir satu tahun sejak merebaknya pandemi.

China, negara yang diduga menjadi asal muasal virus corona jenis baru, adalah yang pertama kali melakukan kampanye vaksinasi massal terhadap warganya di musim panas lalu. Mereka yang rentan terpapar menjadi prioritas utama untuk divaksin.

Hingga saat ini, hampir lima juta penduduk China yang sudah divaksinasi. Beijing hari Kamis lalu telah memberi lampu hijau untuk memasarkan Vaksin Sinopharm yang tingkat efektivitasnya mencapai 79 persen.

Read More

Menyusul kemudian Rusia. Pemerintahan Putin pada tanggal 5 Desember meluncurkan vaksinasi massal bagi mereka yang beresiko tinggi dengan Vaksin Sputnik V. Belarus dan Argentina juga menyetujui penggunaaan vaksin yang kontroversial sejak hari Selasa lalu. Demikian pula dengan Aljazair yang menyatakan akan menggunakan vaksin yang sama pada bulan ini.

Sedangkan Inggris memimpin negara-negara Barat dengan mengesahkan secara resmi penggunaan vaksin produksi bersama perusahaan farmasi Amerika Serikat-Jerman, Pfizer-BioNTech. Kampanye vaksinasi massal di negeri Ratu Elizabeth dimulai tanggal 8 Desember 2020. Pada 27 Desember, dilaporkan sudah hampir 950 ribu orang telah divaksinasi.

Selain  Pfizer-BioNTech, Inggris juga menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dari Universitas Oxford. Vaksin ini akan mulai diberikan untuk pertama kalinya tanggal 4 Januari lusa.

Amerika Serikat dan Kanada memulai kampanye vaksinasi tanggal 14 Desember, Swiss pada tanggal 23 Desember, Serbia 24 Desember, dan mayoritas negara Uni Eropa pada tanggal 27 Desember. Dua negara Skandinavia, Norwegia dan Islandia, mengikuti memvaksinasi warganya dalam waktu yang hampir bersamaan pekan lalu. Begitu pula dengan Singapura. Negara-negara tersebut semuanya menggunakan Vaksin Pfizer-BioNTech.

Sama seperti Inggris, AS dan Kanada juga mengesahkan penggunaan vaksin lain yang diproduksi oleh perusahaan farmasi AS, Moderna. Uni Eropa secara resmi akan mengesahkan vaksin tersebut pada tanggal 6 Januari mendatang.

Kelompok Usia Produktif Prioritas Pemberian Vaksin COVID-19

Di selatan daratan Amerika, Meksiko, Chili dan Kosta Rika program vaksinasi diluncurkan sehari sebelum Natal dengan Vaksin Pfizer-BioNTech.

Perawat di Meksiko divaksin Covid19
(Perawat Irene Ramirez yang profesinya menjadikannya salah satu garda terdepan dalam perang melawan COVID-19, mendapat suntikan vaksin Pfizer-BioNTech di Mexico City. Photo Courtesy : AFP)

Di Timur Tengah, Uni Emirat Arab adalah yang pertama meluncurkan kampanye vaksinasi massal dengan Sinopharm pada tanggal 14 Desember di ibukota Abu Dhabi. Bahrain mengikuti dengan menggunakan vaksin yang sama.

Sementara Arab Saudi, Israel, Qatar, Kuwait dan Oman memulai kampanye vaksinasi dalam waktu yang berdekatan sejak tanggal 17 hingga 27 Desember 2020 dengan Vaksin Pfizer-BioNTech.

Turki akan memvaksinasi warganya pada pertengahan Januari dengan Sinovac. Vaksin buatan China ini juga menjadi salah satu vaksin yang akan digunakan di Indonesia.

Meski demikian, tidak semua negara terburu-buru melancarkan kampanye vaksinasi massal. Sejumlah negara Asia seperti India, Jepang dan Taiwan baru akan memulai vaksinasi pada kuartal pertama 2021. Filipina dan Pakistan pada kuartal kedua, Afghanistan dan Thailand pada pertengahan 2021.

Untuk sebagian besar negara di Afrika dan Oseania, program vaksinasi belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Hanya Guinea di Afrika Barat yang berencana menggunakan Vaksin Sputnik V, itu pun masih dalam taraf untuk kepentingan uji coba. (TON)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *