WHO : Prioritas Pemberian Vaksin untuk yang Rentan dan Beresiko Tinggi

WHO : Prioritas Pemberian Vaksin untuk yang Tua dan Rentan
Rolasnews.com – Mengingat jumlahnya terbatas, prioritas pemberian vaksin yang efektif untuk menangkal virus corona akan ditujukan kepada mereka yang rentan dan paling beresiko terinfeksi COVID-19. Sementara untuk mereka yang berusia muda dan kondisinya sehat, baru dapat giliran divaksin tahun 2022.

Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), distribusi vaksin yang diperkirakan sudah dapat diproduksi tahun depan tetap tidak akan mampu menjangkau semua orang. Karena itu, rencana distribusinya lebih menyasar mereka yang paling beresiko terinfeksi COVID-19.

“Kebanyakan orang berpikir, ‘Awal Januari atau awal April saya sudah divaksin’. Setelah itu semuanya akan berjalan seperti sedia kala,” kata Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, dalam sebuah diskusi online yang diunggah live di akun periskop resmi WHO, Rabu (14/10).

Read More

“Bukan begitu gambarannya,” ia menegaskan.

Dalam tanya jawab online yang digelar WHO tersebut, Swaminathan menjelaskan bahwa kalau pun sudah ada vaksin tahun depan, jumlahnya akan terbatas dan tidak cukup untuk semua orang di kolong planet ini. Dengan demikian setiap negara musti memiliki rencana pendistribusiannya.

Ia mengatakan dewan penasihat strategis WHO telah mengeluarkan pedoman untuk membantu setiap negara memilah prioritas pemberian vaksin COVID-19. Namun hal itu tidak akan mudah dilaksanakan.

“Umumnya orang sepakat bahwa ini (prioritas pemberian vaksin) dimulai dari petugas dan tenaga kesehatan di garis depan. Tapi meski begitu, harus ditentukan siapa di antara mereka yang beresiko paling tinggi. Baru setelah itu para manula dan seterusnya,” ujar Swaminathan.

“Maka, penting bagi masing-masing negara untuk segera bersiap-siap,” imbuhnya

Perempuan berkebangsaan India itu juga mengatakan besar kemungkinan vaksin yang teruji efektif menangkal virus corona sudah dapat diproduksi tahun depan. Hanya saja, untuk orang-orang usia produktif dengan kondisi sehat, bisa jadi harus menunggu giliran mendapatkan vaksin di tahun 2022.

“Tapi mudah-mudahan pada saat itu kita sudah bisa membendung dampak seriusnya, mengurangi kematian, melindungi mereka yang beresiko tinggi, mulai menyelesaikan masalahnya. Kemudian melindungi sebagian besar populasi,” ungkapnya.

RI Miliki 2 Opsi Pengembangan Vaksin COVID-19

Maria Van Kerkhove
(Maria Van Kerkhove)

Sementara itu, Maria Van Kerkhove, kepala teknis COVID-19 WHO, mengatakan kemungkinan ada lebih dari satu vaksin sehingga dapat menambah kapasitas produksinya.

Ia juga menekankan pentingnya pemerataan vaksinasi pada mereka yang paling beresiko terinfeksi di semua negara.

“Apa yang kami tuju di sini adalah kami memiliki cukup vaksin untuk mereka yang paling rentan, yang paling beresiko di setiap negara. (Itu lebih adil) dibandingkan memiliki vaksin untuk semua orang tapi hanya di segelintir negara,” tandasnya.

Untuk diketahui, WHO memimpin inisiatif untuk membuat dan memberikan akses vaksin yang adil ke seluruh dunia. Ada lebih dari 170 negara yang bergabung dalam inisiatif bernama COVAX tersebut. (TON)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *