Rolasnews.com – Facebook hari Selasa mengatakan akan mencekal iklan anti-vaksin yang “secara eksplisit” menentang atau menghalangi penggunaan vaksin COVID-19. Dengan demikian, layanan jejaring sosial tersebut memperluas kebijakannya untuk menolak hoaks apa pun yang berkaitan dengan vaksin.
Kepala divisi kesehatan Facebook, Kang-Xing Jin, dan direktur manajemen produk, Rob Leathern, mengumumkan larangan iklan anti-vaksin semacam itu dalam sebuah pernyataan bersama.
“Kami tak lagi mengijinkan iklan yang berisi hoaks vaksin yang telah diidentifikasi secara publik oleh organisasi kesehatan global terkemuka seperti WHO dan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Amerika Serikat,” demikian pernyataan bersama tersebut.
Ditambahkan, jika sebuah iklan secara eksplisit kedapatan mempersuasi untuk menolak vaksin, Facebook akan mencekalnya. Aturan ini akan segera diberlakukan dalam beberapa hari ke depan.
Namun pencekalan tidak termasuk iklan yang yang mendukung maupun yang menentang undang-undang atau kebijakan pemerintah seputar vaksin. Iklan tersebut tetap diperbolehkan, hanya saja harus menyertakan keterangan “dibayar oleh” agar masyarakat dapat mengetahui sosok yang berada di baliknya.
“Untuk iklan yang mendukung/menentang undang-undang atau kebijakan pemerintah yang secara terang-terangan melarang penggunaan vaksin, jelas akan ditolak,” kata juru bicara Facebook sebagaimana dilansir CNBC.
“(Iklan) itu termasuk yang menggambarkan vaksin sebagai tidak berguna, tidak efektif, tidak aman atau tidak sehat. Begitu pula dengan yang mendeskripsikan bahan-bahan vaksin berbahaya atau mematikan,” imbuhnya.
Media Sosial Kerap Sebarkan Informasi Ngawur Tentang Vaksin
Pemegang otoritas di Facebook juga mengatakan bahwa platform media sosial tersebut akan bekerjasama dengan mitra-mitranya seperti WHO dan UNICEF untuk meluncurkan kampanye yang berisikan informasi mengenai vaksin flu jenis baru. Hal ini demi meningkatkan pemberian imunisasi yang masih sangat rendah di banyak negara. (TON)