PSBB Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Negatif

PSBB Pemicu Pertumbuhan Ekonomi Negatif
(Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto : Kemenkeu)
Rolasnews.com – Pemerintah mengakui Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif 5,32% pada kuartal II di 2020. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya dan pada kuartal kedua di 2019.

“Ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Saat itu, pertumbuhan ekonomi tercatat 2,97%, sedangkan pada kuartal II di 2019 sebesar 5,02%,” kata Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (5/8).

Menkeu mengatakan, terjadinya kontraksi atau negatif pada pertumbuhan ekonomi karena adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang terjadi pada bulan Maret dan Juni.

Read More

“Rendahnya ekonomi Indonesia karena penerapan PSBB. Jadi beberapa aktivitas ekonomi menurun,” jelasnya.

Namun, Sri Mulyani optimistis pada kuartal ketiga akan terjadi pemulihan. Hal ini terlihat dari geliat ekonomi pada awal Juni yang sudah mulai bergerak.

“Karena kita lihat di bulan Juni ada perbaikan dari tren dan kita harapkan kita jaga pada kuartal ketiga ini bisa positif,” jelasnya.

Pemerintah Siapkan Recovery Masa Resesi dengan Stimulus Fiskal

Ia pun menambahkan akan terus menjaga ekonomi Indonesia agar tidak rendah. Salah satunya bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

“Kita menjaga otoritas fiskal dari sektor keuangan agar dinamika ekonomi tersebut terjaga dan potensi dampaknya stabilitas sistem keuangan kita lebih rendah,” jelasnya. (TON/*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *