Rolasnews.com – Setelah sempat rehat sejenak di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), kegiatan sosial Ika Rolaz 88 kembali berlanjut di masa new normal. Salah satunya adalah bagi-bagi nasi bungkus ke masjid-masjid dan warga yang mencari nafkah di jalanan.
Kegiatan sosial Ika Rolaz 88 berupa pembagian nasi bungkus dilakukan di Kota Malang, Jumat (3/7). Jika sebelumnya diberikan langsung ke orang-orang di jalanan yang sekiranya membutuhkan, bagi-bagi nasi bungkus kali ini dilakukan ke beberapa masjid di kawasan Klojen.
Penyerahan nasi bungkus ke masjid karena bertepatan dengan hari Jumat, sehingga paska Sholat Jumat para jamaah masjid dapat mengambil dan mengkonsumsinya untuk makan siang.
“Untuk Malang, kegiatan sosial ini adalah yang pertama kalinya di masa new normal. Ke depan, kegiatan rutin seperti ini akan terus kami lakukan seperti sebelum-sebelumnya,” ungkap Shoelistyono Rahmansyah, koordinator kegiatan Ika Rolaz 88 di Kota Malang.
Sulis, panggilan akrabnya, menambahkan, karena berinteraksi langsung dengan banyak orang, kegiatan tetap memperhatikan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran COVID-19.
“Sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan, kami tetap pakai masker sewaktu menyerahkan nasi bungkus ke masjid-masjid,” ujar Sulis.
Segarkan Rohani, Ika Rolaz 88 Rutin Gelar Pengajian 2 Bulan Sekali
Seusai Sholat Jumat, kegiatan bagi-bagi nasi bungkus dilanjutkan kembali. Tapi kali ini langsung ke orang-orang yang menggantungkan mata pencahariannya di jalanan seperti tukang becak, tukang sampah, sopir mikrolet, penjual bensin eceran dan para pemulung.
Selain Malang, kegiatan sosial para alumni SMPN 12 Surabaya Angkatan 1988 yang tergabung dalam Ika Rolaz 88 ini juga dilakukan di Surabaya karena banyak alumni yang menetap di dua kota tersebut.
Kegiatan sosial Ika Rolaz 88 dilakukan dua minggu sekali, berselang seling semnggu di Surabaya dan seminggu berikutnya di Malang. Namun mengingat aktivitas sempat menurun di masa pandemi, diharapkan kontribusi dari para donatur baik yang tergabung dalam alumni maupun masyarakat umum, sehingga kegiatan sosial dapat terus berlanjut. Tentunya tak hanya sebatas bagi-bagi nasi bungkus, tetapi juga kegiatan sosial lainnya.
