Wawali Malang: Perencanaan Penanganan Bencana Harus Dilakukan dengan Tepat

Wawali Malang: Perencanaan Penanganan Bencana Harus Dilakukan dengan Tepat
(Rapat Forum Perangkat Daerah untuk penyusunan rencana kerja BPBD Kota Malang tahun anggaran 2020 di Ijen Suites, Selasa (23/2). Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)
Rolasnews.com – Bencana tidak melulu berkaitan dengan alam, tapi juga non alam dan sosial. Karenanya Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang untuk menyusun perencanaan penanganan bencana secara tepat dan presisi.

“Model kebencanaan kita tidak hanya alam tetapi juga bencana non alam maupun bencana sosial. Karena itu harus betul-betul dalam menyusun rencana kerja pra bencana, supaya apa yang akan kita tangani dan kerjakan di tahun 2022 itu bisa tepat dan sesuai dengan estimasi dan prediksi kita,” ujarnya usai membuka acara Forum Perangkat Daerah penyusunan rencana kerja BPBD Kota Malang tahun anggaran 2020 di Ijen Suites, Selasa (23/2).

Perencanaan penanganan bencana juga harus dimatangkan dalam forum tersebut supaya langkah-langkah BPBD mempunyai kecepatan dan ketepatan.

Read More

Oleh karena itu harus didukung pula dengan sarana prasarana yang memadai serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. BPBD juga harus bisa memanfaatkan kekuatan teknologi dunia digital untuk menyampaikan informasi, mempercepat ketepatan program dan penyampaian program.

“Setelah itu baru kita berbicara pasca bencana dengan berkolaborasi dari seluruh elemen, termasuk perangkat daerah sesuai dengan peran dan tugas pokok masing-masing,” tuturnya.

BNPB Ingatkan Daerah Potensi Ancaman Banjir dan Longsor

Sementara itu disampaikan Bung Edi, sapaan akrab Wawali Malang, saat ini yang menjadi prioritas adalah konsentrasi pada penanganan COVID-19.

Wawali Malang, Sofyan Edi Jarwoko
(Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko. Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)

Menurutnya ada tahapan yang harus segera segera disukseskan yakni program vaksin. Karena ada sebagian masyarakat yang masih meragukan vaksin.

“Ini harus dikerjakan bersama untuk mensosialisasikan dan meyakinkan kepada masyarakat terkait vaksin,” ucapnya.

Selanjutnya adalah mensukseskan donor plasma dimana angka kesembuhan pada pasien covid yang menerima donor plasma adalah 80-90 persen.

“Konsentrasi terkait dengan covid inilah yang sekarang kita tingkatkan. Dan Alhamdulillah bangsa Indonesia punya rasa kepedulian dan kegotongroyongan yang luar biasa, sehingga pada saat ada kejadian pandemi seperti ini bisa langsung saling membantu,” pungkasnya. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *