Dukung Vaksinasi, Nakes dan Karyawan Klinik UB Divaksin Sinovac

Dukung Vaksinasi, Nakes dan Karyawan Klinik UB Divaksin Sinovac
(Karyawan Klinik UB mendapat vaksinasi COVID-19, mulai Senin hingga Selasa, 1 & 2 Februari 2021. Photo Courtesy : Ist)
Rolasnews.com – Sebanyak 51 vial vaksin Sinovac telah disiapkan Klinik Universitas Brawijaya (UB) untuk disuntikkan kepada tenaga kesehatan (nakes) dan karyawan sebagai salah satu upaya mengantisipasi penularan virus COVID-19. Penyuntikan vaksin dilakukan sejak Senin kemarin (1/2) dan Selasa hari ini (2/2).

Direktur Klinik UB, dr. Fida Rahmayanti, MMRS. menjelaskan, sebelum vaksin disuntikan, tenaga kesehatan dan karyawan akan mengikuti skrining dasar meliputi saturasi, laju napas, tekanan darah dan suhu tubuh.

Tidak hanya itu, penerima vaksin harus menjawab pertanyaan lain meliputi kondisi kesehatan, riwayat penyakit penyerta hingga observasi untuk memastikan kondisi fisik dengan baik.

Read More

“Jika hanya mengandalkan skrining data, bisa ada yang terlewat, maka harus dibarengi dengan melihat kondisi fisik penerima vaksin juga,” jelasnya.

Setelah menerima vaksin, dokter dan perawat akan melakukan observasi akhir hingga 30 menit pasca injeksi diberikan. Observasi ini untuk melihat apakah ada kejadian ikutan pasca pemberian vaksin,  seperti alergi, mual, muntah dan lainnya.

Lebih lanjut disampaikan dr. Fida, pengajuan layanan vaksin COVID-19 sebenarnya sudah dilakukan sejak pertengahan Januari lalu.

Vaksinasi kepada nakes di Klinik UB
(Vaksinasi kepada tenaga kesehatan di Klinik UB.)

“Rumah sakit dan Puskesmas diutamakan dalam pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan. Namun untuk Klinik, jika sudah memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, maka bisa mengajukan pemberian vaksin. Proses pengajuan kurang lebih 2 minggu, dan vaksinnya diambil di Dinas Kesehatan Kota Malang,” ujarnya.

Klinik UB sendiri saat ini telah menyediakan ruangan khusus untuk vaksin, lemari pendingin khusus, hingga termometer. Vaksinator di Klinik UB juga telah mengikuti pelatihan pendampingan.

“Jadi sebelum memvaksin orang lain, yang diutamakan adalah tenaga kesehatan yang berada di rumah sakit, puskesmas atau klinik kesehatan, sesuai arahan dari Puskesmas Dinoyo. Untuk di Klinik sendiri, vaksin diberikan oleh dokter dan perawat dibantu bidan untuk penyiapan vaksin,” sebutnya.

Pegal, Lapar dan Ngantuk, Reaksi Umum Paskavaksinasi

Usai pemberian vaksin bagi nakes dan karyawan Klinik UB selesai, Fida berharap bisa segera memberikan vaksin kepada nakes lain seperti dokter pribadi, analis kesehatan, apoteker di instansi dan telah terdaftar di sistem.

“Bagi sejawat yang Surat Tanda Registrasi atau Surat Ijin Praktek yang kadaluarsa, dapat mengikuti vaksin setelah melengkapi berkas, hingga Maret 2021,” ucapnya.

dr. Fida juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut berpartisipasi mensukseskan program vaksin sebagai upaya melawan COVID-19.

“Tapi setelah divaksin bukan lantas bisa bebas. Tetap harus pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan karena kita tahu COVID-19 menyebar melalui droplets. Vaksin melindungiku dan melindungimu,” pungkasnya. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *