Napi Kasus Pembunuhan Penyebar Berita Bohong Meninggalnya Danramil dan Kasdim 0817 Gresik Usai Divaksin Sinovac

Napi Kasus Pembunuhan Sebar Berita Bohong Meninggalnya Danramil dan Kasdim 0817 Gresik Usai Divaksin Sinovac
Rolasnews.com – Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs. Slamet Hadi Supraptoyo, SH, MH, Rabu (20/1), memimpin konfrensi pers pengungkapan “Tindak Pidana Penyebaran Berita Bohong (Hoaks) Meninggalnya Danramil dan Kasdim 0817 Gresik Setelah Disuntik Vaksin”. Ironisnya, pelaku penyebaran berita hoaks tersebut adalah seorang narapidana.

Wakapolda menyampaikan bahwa tim yang mengungkap kasus ini terdiri dari Sat Reskrim Polres Gresik dengan dibackup oleh Subdit Cyber Dit Reskrimsus Polda Jatim dan pelaku melakukan tindakannya dengan maksud untuk mepengaruhi masyarakat agar tidak mau divaksin.

“Kita ketahui bersama bahwa sebelumnya di beberapa media telah beredar berita hoaks meninggalnya Kasdim 0817 Gresik Mayor Infantri Sugeng Riyadi setelah divaksin Sinovak. Setelah dilakukan penyelidikan oleh tim, kita berhasil mengungkap pelaku penyebaran berita hoaks tersebut,” kata Wakapolda.

Read More

Terduga pelaku a/n TS, umur 44 tahun, warga Griyo Asri Taman Sidoarjo yang saat ini sedang menjali hukuman sebagai narapidana kasus pembunuhan di Lapas Porong Sidoarjo.

Setelah mendapatkan foto pemakaman meninggalnya seorang anggota koramil dari WA kakaknya kemudian foto tersebut dicopas (copy paste, red) dan ditambah narasi “ innalillahi wainna ilaihi rojiun, vaksin pertama, kasdim 0817 gresik, mayor sugeng riadi, tadi malam danramil kebomas gresik meninggal akibat siang disuntik vaksin…pagi proses pemakaman… hati2 bahaya vaksin ini nyata “

Pesan hoaks tersebut selanjutnya dishare ke group WA “ Indahnya Islam “.

Selain itu, TS juga diduga pelaku penyebaran hoaks terkait meninggalnya Danramil Kebomas Mayor Kaf Gatot Supriyono setelah disuntik Vaksin COVID-19 di Poskes Kodim Gresik.

Hoaks, Vaksin Sinovac Berefek Samping Pembesaran Alat Kelamin

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto menerangkan agar masyarakat diharapkan jangan mudah menyebarkan berita bohong atau hoaks. Masyarakat harus mencari tahu tentang kabar tersebut dan jangan langsung di sebarkan, lebih baik di cari dulu kebenaran dari berita tersebut.

“Saya himbau masyarakat jangan mudah percaya informasi di media sosial. Lebih baik disaring dulu, dicari tahu kebenarnya dulu berita-berita hoax itu sebelum di-sharing,” ungkap kata AKBP Arief kepada awak media. (TON/*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *