Rolasnews.com – Menginjak usianya yang ke-58 tahun, berbagai raihan prestasi telah berhasil ditorehkan Universitas Brawijaya (UB) baik di kancah nasional maupun internasional. Hal tersebut disampaikan rektor UB Prof. Nuhfil Hanani dalam rapat terbuka Dies Natalis UB yang digelar secara online, Selasa (5/1).
Disampaikan Nuhfil, meskipun berada dalam kondisi pandemi, namun tidak menyurutkan para civitas UB untuk terus produktif. Terbukti di tahun ini, UB telah mengajukan paten sebanyak 132 paten. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi pada kategori universitas.
“Paten sangat penting karena apabila suatu produk sudah memiliki paten, maka industri dalam negeri maupun luar negeri akan mau bekerjasama. Paten yang saat ini sudah berbentuk prototype ada 20 dan berbentuk inovasi sebanyak 31,” sebutnya.
Beberapa contoh produksi inovasi UB yang sudah komersial yakni Kit GAD 65 (alat deteksi dini untuk penyakit diabetes) dan alat deteksi dini imun untuk kelenjar tiroid yang sudah siap bekerjasama dengan Biofarma. Selain bekerjasama dengan perusahaan pelat merah, Nuhfil juga mengatakan bahwa UB telah banyak bekerjasama dengan UMKM.
Tidak sampai di situ, di reputasi nasional dan internasional, UB berhasil mendapatkan penghargaan keterbukaan informasi publik terbaik kategori perguruan tinggi tahun 2020, peringkat pertama Anugerah DIKTI 2020 kategori laman website terbaik.
Selanjutnya UB juga berhasil meraih peringkat di 7 subject pada THE World University Ranking by Subject 2020, serta menerima penghargaan Innovative Practice 2020 Award oleh Zero Project (UNDP) berkat konsistensinya memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mendapatkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
“Ke depan, kami berharap UB menjadi kampus bereputasi internasional sekaligus menjadi kampus yang otonom dengan status PTNBH,” harapnya.
ITS Tiga terbaik di Indonesia versi THE World University Rankings 2021
Raihan berbagai prestasi, khususnya jumlah paten yang diajukan UB tersebut mendapatkan apresiasi positif dari Presiden RI, Joko Widodo, saat memberikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis UB ke-58 tahun tersebut. Menurutnya, saat ini Indonesia menunggu IPTEK produk unggul dari Universitas Brawijaya, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Saya memperoleh laporan selama pandemi, total hak paten UB sebanyak 132, tertinggi di Indonesia dalam kategori universitas. Hal ini perlu diapresiasi,” ucap Presiden.
Namun demikian, Jokowi, mengingatkan agar UB tidak berhenti pada jumlah paten saja, tapi harus ada hilirisasi hasil inovasi kepada semua pihak yang terkait. Misalnya menjalin kolaborasi dengan dunia industri untuk kemajuan bangsa.
“Inovasi adalah kunci, sehingga keinginan mahasiswa berinovasi harus dikembangkan. Kami yakin, Universitas Brawijaya mampu memberikan kontribusi yang dicita-citakan bangsa,” pungkas Presiden. (ANC)
