BNPB Beri Pendampingan UMKM Warga Terdampak Bencana

BNPB Beri Dukungan UMKM Warga Terdampak Bencana
(Rifai menunjukkan berbagai produk warga terdampak bencana. Foto : ANC/Rolasnews)
Rolasnews.com – Pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran virus COVID-19, sangat mempengaruhi berbagai kegiatan usaha, yang pada akhirnya juga berimbas pada perekonomian. Kondisi ini juga dirasakan kelompok usaha masyarakat terdampak bencana yang selama ini mendapat pendampingan ekonomi dari Badan Nasional Penanggulangan Bancana (BNPB).

Namun demikian, kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi hingga kini tidak boleh menyurutkan semangat. Tapi justru harus dijadikan momentum kebangkitan.

“Dengan semangat ‘Tangguh Melawan COVID-19, Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit’ BNPB pada tahun 2020 ini hadir kembali dengan kegiatan ‘Dukungan Pemasaran Hasil Pendampingan pada Kelompok Terdampak Bencana’ melalui pameran,” jelas Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Ir. Rifai MBA, saat mengikuti acara Malang ITT Expo di Malang Town Square (Matos), Kamis (5/11/).

Read More

Menurutnya, kegiatan dukungan pemasaran (duksar) oleh BNPB tersebut dimaksudkan untuk mempublikasikan hasil kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat terdampak bencana.

“Adapun tujuannya adalah mempromosikan dan mengenalkan produk kelompok masyarakat yang terdampak sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan masyarakat terdampak,” tuturnya.

Rifai mencontohkan, saat ini sebagian besar masyarakat yang terpapar bencana di NTB telah mampu memproduksi gula aren sebanyak 30-40 ton per bulan dan sudah dipasarkan. Mereka juga sudah melakukan pengembangan pada sebuah komoditas baru yaitu black garlic yang dikemas juga dalam rangka untuk peningkatan imunitas stamina.

“Produk-produk  yang akan kami pamerkan berasal dari UMKM hasil pemulihan ekonomi kelompok masyarakat terdampak bencana di beberapa daerah, seperti dari Lombok (Nusa Tenggara Barat), Malang (Jawa Timur), Sukoharjo (Jawa Tengah),  Banjarnegara dan Garut (Jawa Barat), Pekanbaru (Riau), Sinabung (Sumatera Utara) dan Sentani (Papua),” ungkapnya.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Rifai
(Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Ir. Rifai MBA. Foto : ANC/Rolasnews)

Produk-produk dari UMKM daerah terdampak bencana di Lombok antara lain dari Lombok Utara, berupa: kopi Santong, madu Trigona desa Sukadana, usaha tenun desa Karangbajo, usaha coklat desa Genggelang dan mete desa Gumantar.

Dari Lombok Timur, berupa: kopi Sajang, kopi Kembang Kuning, tenun Sembalun, bawang hitam (black garlic) Sembalun, usaha mete desa Sugian dan desa Bilog Petung.

Dari Lombok Tengah, berupa:  produk kopi desa Air Berik dan desa Karang Sidemen, gula semut desa Aik Bual.

Dan dari Lombok Barat, berupa: gula semut desa Pusuk Lestari dan desa Kekait, usaha ketak desa Batu Mekar dan madu Trigona desa Saribaye.

Pelaku UMKM Diminta Agresif Ajukan Kredit ke Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim

Produk lain berasal dari UMKM daerah terdampak bencana di Jawa Barat, antara lain kopi Banjarnegara dan tepung mocaf dan “kopi Tjimanoek” Garut.

Aneka produk buatan warga terdampak
(Aneka produk buatan warga terdampak bencana. Foto : ANC/Rolasnews)

Kemudian dari Malang ada produk Batik Malang.

Sementara dari Jawa Tengah, ada produk kopi Banjarnegara dan kain lurik Sukoharjo. Dari daerah terdampak bencana di Sumatera Utara, ada produk “kopi Cimbang” Sinabung. Kemudian dari Riau, ada “kopi Lajukela” Pekanbaru.

“Sementara dari Papua, ada produk kerajinan kulit kayu dan noken Sentani Jayapura,” pungkasnya. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *