Lamban Tangani Konten Hate Speech, Sejumlah Perusahaan Besar Boikot Beriklan di Facebook

Lamban Tangani Konten Hate Speech, Sejumlah Perusahaan Besar Boikot Beriklan di Facebook
(Dinilai sering membiarkan konten ujaran kebencian, banyak perusahaan menghentikan sementara memasang iklan di jaringan media sosial. Termasuk Facebook. Foto : Ist)
Rolasnews.com – Karena dianggap lamban atau tak serius menangkal ujaran kebencian (hate speech), sejumlah perusahaan besar memutuskan berhenti beriklan sementara di Facebook. Boikot ramai-ramai ini sempat membuat saham Facebook anjlok dan menggerus potensi pemasukkan hingga puluhan milyar dolar AS.

Salah satu perusahaan besar terakhir yang memboikot beriklan di Facebook adalah Starbucks. Pekan lalu, Unilever, Ben & Jerry’s (es krim), Dove, Coca-Cola, Pepsi Cola, Paypal, Verizon (telekomunikasi), Patagonia, Magnolia Pictures (distributor film) Levi’s (jins), dan puluhan perusahaan lainnya memutuskan menarik iklannya dari perusahaan media sosial tersebut. Mereka menyatakan akan berhenti memasang iklan sampai Facebook benar-benar serius menangkal hate speech dan permusuhan bernuansa SARA yang bersliweran di platform media sosial miliknya.

Sebelumnya, berbagai organisasi hak-hak sipil juga menyerukan boikot serupa karena menilai Facebook tak benar-benar serius mengeliminasi konten rasis dan provokasi kekerasan.

Read More

Merespon aksi boikot pasang iklan dari beberapa perusahaan besar tersebut, Eksekutif Facebook, Carolyn Everson, awal pekan ini mengatakan perusahaan berkomitmen penuh untuk membersihkan konten hate speech dari layanan jejaring media sosial tersebut.

“Pembicaraan kami dengan para pengiklan dan organisasi-organisasi hak sipil adalah tentang bagaimana kita bersama-sama menjadi kekuatan untuk (menyuarakan) kebaikan,” kata Everson yang juga wakil presiden jaringan bisnis Facebook.

Respon cepat Facebook ini bisa jadi disebabkan kerugian fantastis di depan mata jika aksi boikot memasang iklan berlangsung berlarut-larut. Dilansir dari Business Insider, Hari Jumat pekan lalu, market value saham Facebook turun lebih dari 8%, atau bernilai sekitar USD 50 miliar.

Facebook Depak 200-an Akun Penyebar Kebencian

Akan tetapi tak hanya Facebook yang nilai sahamnya turun. Saham perusahaan media sosial lainnya, Twitter, juga turun lebih dari 7% di hari yang sama.

Sarah Personette, Wakil Presiden Global Client Solutions di Twitter, mengungkapkan bahwa “misi perusahaan adalah untuk melayani percakapan publik. Juga memastikan Twitter adalah sarana berinteraksi orang-orang, mencari dan menerima informasi yang otentik dan kredibel, serta mengekspresikan diri mereka dengan bebas dan aman”.

“Twitter menghormati keputusan mitra kami. Kami akan terus bekerja dan selama ini berkomunikasi secara intens dengan mereka,” tambahnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *